Facebook-Instagram Pakai Data Pengguna Tanpa Izin, Hukuman Menanti


Jakarta, CNN Indonesia

Facebook dan Instagram dibayangi Hukuman karena Pernah memakai data pengguna Eropa tanpa izin, sehingga melanggar Undang-Undang Pasar Digital (DMA).

Komisi Eropa (UE) menyebut model iklan personalisasi “bayar atau setujui” dari dua perusahaan media sosial di bawah Meta itu Pernah melanggar DMA.

“Investigasi kami bertujuan untuk memastikan kontestabilitas di pasar di mana gatekeeper seperti Meta Pernah mengumpulkan data pribadi jutaan warga negara Uni Eropa selama bertahun-tahun,” kata Margrethe Vestager dari Komisi Eropa dalam sebuah pernyataan pada Senin (1/7).


“Pandangan awal kami Merupakan bahwa model periklanan Meta tidak sesuai dengan Undang-Undang Pasar Digital. Dan kami ingin memberdayakan warga negara untuk dapat mengendalikan data mereka sendiri dan memilih pengalaman iklan yang tidak terlalu dipersonalisasi,” tambahnya.

Uni Eropa Di waktu ini menempatkan bola di posisi Meta. Raksasa media sosial ini Di waktu ini memiliki hak untuk mengajukan pembelaan atas temuan tersebut dan mengirimkan balasan kepada UE saat penyelidikan berlanjut.

Sesuai dengan hukum, Uni Eropa Dianjurkan menyelesaikan investigasi DMA dalam waktu 12 bulan sejak tanggal tersebut, yang dimulai pada 25 Maret 2024.

Bila investigasi menemukan bahwa Meta tidak mematuhi DMA, Komisi dapat mendenda perusahaan induk Facebook dan Instagram sebesar 10 persen dari total omset di seluruh dunia.

Pada Maret, Uni Eropa melakukan Sebanyaknya investigasi terhadap perusahaan-perusahaan Teknologi Besar untuk menentukan kepatuhan mereka terhadap DMA yang baru saja diberlakukan. DMA pada dasarnya memaksa perusahaan “gatekeeper” untuk membuka platform mereka kepada pihak ketiga untuk memacu persaingan.

Mengutip Mashable, salah satu investigasi tersebut dilakukan terhadap Meta untuk model “bayar atau setujui” yang diterapkan di Facebook dan Instagram.

Perusahaan-perusahaan Gatekeeper Dianjurkan menerima persetujuan dari para penggunanya di Uni Eropa ketika membagikan data pengguna di antara platform-platform mereka. Ini berarti Bila Meta ingin membagikan data akun pengguna Facebook atau Instagram Supaya bisa dapat menayangkan iklan yang dipersonalisasi, Meta Dianjurkan mendapatkan izin eksplisit untuk melakukannya.

Dengan demikian, memasukkan detail akun mereka di platform media sosial tidak serta merta Menyajikan izin kepada perusahaan untuk penggunaan sekunder data pengguna tersebut melalui salah satu platform lainnya.

Justru, Meta Pernah menjalankan bisnisnya dengan keyakinan bahwa model “bayar atau setujui” mematuhi aturan DMA.

Pada dasarnya, Meta berpendapat bahwa perusahaan Menyajikan langganan berbayar kepada pengguna di Facebook dan Instagram, yang Menyajikan pengalaman bebas iklan. Bila pengguna tidak berlangganan penawaran berbayar, menurut Meta, maka mereka Pernah memilih untuk menyetujui data mereka digunakan untuk tujuan periklanan.

Temuan awal Komisi Eropa Pernah menetapkan bahwa model “bayar atau setujui” Meta tidak sesuai dengan DMA.

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA