Jakarta, CNN Indonesia —
Surat Izin Mengemudi (SIM) Indonesia Berencana berlaku di setiap negara ASEAN mulai 1 Juni 2025. Pemilik SIM Indonesia tidak Harus lagi menggunakan SIM Internasional saat berkunjung ke banyak negara di Asia Tenggara.
SIM Indonesia diakui di negara-negara seperti Filipina, Thailand, Laos, Vietnam, Myanmar, Brunei, Singapura dan Malaysia, seperti diutarakan akun X Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro.
Dirregident Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus menyatakan penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai nomor SIM menandai kemajuan integrasi dokumen legalitas kendaraan dengan dokumen negara lain seperti NPWP, BPJS dan KTP.
Sebelumnya SIM domestik Indonesia diakui dan berlaku di beberapa negara, terutama di ASEAN. Pengakuan ini berasal dari Perjanjian Pengakuan Surat Izin Mengemudi Domestik yang diterbitkan ASEAN pada 1985.
Pada 1997 kesepakatan ini diperluas mencakup negara-negara seperti Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja pada tahun 1999.
Sekalipun, beberapa negara tetap memiliki kebijakan khusus terkait hal ini.
Contoh, di Singapura, SIM domestik berlaku selama 12 bulan sejak kedatangan. Bila ingin terus berkendara di Singapura, pengemudi Dianjurkan memiliki SIM lokal Singapura.
Hal serupa Bahkan berlaku di Malaysia. Sejak 2018 pemerintah Malaysia menerapkan kebijakan baru terkait SIM bagi warga asing.
Orang dengan SIM asing, termasuk SIM Indonesia, yang ingin mengemudi di Malaysia Dianjurkan memiliki SIM Internasional dan SIM Indonesia yang masih berlaku.
Bagi WNI yang tidak memiliki SIM Internasional, dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan SIM Malaysia di Institut Mengemudi Malaysia, menurut Edaran Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur.
Dengan kebijakan ini, warga yang berkendara di luar negeri tetap bisa menggunakan SIM domestik Indonesia tanpa Harus membuat SIM Internasional.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA