Gaikindo Respons Insentif Kendaraan Pribadi Hybrid Gugur


Jakarta, CNN Indonesia

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menerima keputusan pemerintah yang tak Ingin menggelontorkan insentif Kendaraan Pribadi hybrid dan bakal membahas dengan 43 anggotanya terkait target penjualan 1,1 juta unit pada tahun ini.

“Ya Sangat dianjurkan diterima dan para APM Sangat dianjurkan cari upaya lain untuk dapat Mengoptimalkan angka penjualan,” kata Co Chairman I Gaikindo Jongkie D Sugiarto, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (7/8).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Jongkie, strategi buat Mengoptimalkan penjualan Kendaraan Pribadi baru dari para Agen Pemegang Merek (APM) untuk menyikapi keputusan pemerintah ini merupakan urusan dapur masing-masing.

“Iya, masing-masing APM Pernah punya strategi pemasaran sendiri, tentunya asosiasi tidak bisa ikut campur,” ujar Ia.

Insentif Kendaraan Pribadi hybrid sebelumnya diminta banyak APM termasuk Toyota, Honda, Daihatsu dan Suzuki. Berbagai APM lainnya, meliputi perwakilan China dan Korea Selatan, Bahkan memantau perkembangan ini dan melihat peluang menjual Kendaraan Pribadi hybrid.

Salah satu landasan permintaan Kendaraan Pribadi hybrid dinilai karena berpotensi besar Mendukung Mengoptimalkan penjualan Kendaraan Pribadi nasional. Pada Di waktu ini penjualan Kendaraan Pribadi hybrid jauh lebih tinggi ketimbang Kendaraan Pribadi listrik yang menerima insentif lebih banyak.

Pada Januari-Mei 2024 penjualan Kendaraan Pribadi hybrid sebanyak 52.434 unit atau menyumbang 14,3 persen dari total penjualan Kendaraan Pribadi. Sementara Kendaraan Pribadi listrik kontribusinya 9.731 unit atau hanya 2,65 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah tak Nanti akan memberi tambahan insentif untuk sektor otomotif tahun ini. Pernyataan ini berarti meliputi permintaan insentif Kendaraan Pribadi konvensional dan Kendaraan Pribadi hybrid yang sebelumnya diminta Gaikindo.

“Pernah Niscaya kalau untuk otomotif kebijakan Pernah dikeluarkan, jadi tidak ada kebijakan perubahan, atau tambahan lain,” ucap Airlangga dikutip dari CNBC, Senin (5/8).

Alasan spesifik mengapa insentif Kendaraan Pribadi hybrid tak diberikan diungkap Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso yang mengatakan hal ini tak Wajib lantaran penjualan Kendaraan Pribadi dianggap Pernah membaik.

Perbaikan itu dinilai dari hasil yang didapat di penyelenggaraan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

Beda dari anggapan pemerintah soal penjualan membaik, Jongkie mengindikasikan ada peluang Gaikindo merevisi target penjualan Kendaraan Pribadi baru pada 2024 sebesar 1,1 juta unit.

“Kami Nanti akan bahas dan rapatkan dengan anggota dulu,” kata Jongkie saat ditanya soal revisi target.

Saat pembukaan GIIAS 2024 pada 18 Juli, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menyatakan ada peluang merevisi target 1,1 juta unit berkaca hasil penjualan selama semester satu yang turun nyaris 20 persen dari periode sama 2023.

Nangoi menyebut revisi target itu Nanti akan dilakukan usai GIIAS 2024 tetapi Sampai Di waktu ini Bahkan belum diumumkan.

“Revisi target Sangat dianjurkan kami lakukan karena kami sampai dengan bulan Juni, penjualan baru 400 ribu lebih,” kata Yohannes ditemui di GIIAS 2024, ICE BSD, Kamis (18/7).

(fea)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA