Jakarta, CNN Indonesia —
Ekonom peraih Nobel Perdamaian pada 2006 Muhammad Yunus menyerukan gelaran pemilihan umum (Pemungutan Suara Rakyat) usat jadi perdana menteri sementara Bangladesh saat PM sebelumnya mundur dan kabur.
Usai PM Sheikh Hasina Mundur, para demonstran meminta Yunus menjadi pemimpin Bangladesh.
Yunus sepakat untuk memimpin pemerintahan sementara di negara Asia itu.
“Sangat penting untuk segera memulihkan kepercayaan kepada pemerintah,” kata Yunus dalam pernyataan resmi pada Rabu (7/8), dikutip Financial Times.
Ia lalu berujar, “Kita Harus ketenangan, kita Harus peta jalan Ke arah pemilihan umum baru, dan kita Harus mulai bekerja mempersiapkan kepemimpinan baru guna memenuhi potensi Unggul Bangladesh.”
Saat wawancara dengan CNN, Yunus mengatakan ingin melihat militer melepas kekuasaan dan menyerahkan ke sipil.
“Orang-orang merayakan di jalan dan jutaan orang-orang di seluruh Bangladesh merayakan seolah-olah ini hari pembebasan kami,” kata Ia.
Bangladesh bergejolak usai Aksi Keluhan Masyarakat besar-besaran menuntut Hasina mundur menggema di negara itu.
Para pedemo berhasil menduduki Istana PM dan mendongkel Hasina dari kursi kekuasaan.
Sekalipun, Aksi Keluhan Masyarakat berujung kerusuhan saat polisi melepas tembakan ke massa. Tercatat, nyaris 200 orang meninggal dalam kerusuhan kali ini.
Setelah kursi PM kosong, para pedemo minta Yunus naik kekuasaan. Mereka tak ingin Bangladesh jatuh ke tangan militer dan terjebak dalam sistem otoritarianisme atau fasisme.
Yunus sempat menolak permintaan para demonstran. Sekalipun, Pada Kesimpulannya setuju.
“Mengingat pengorbanan para pelajar, terutama mereka yang Sudah kehilangan nyawa demi pembebasan bangsa kita, saya tak dalam posisi untuk mengatakan tidak ke mereka,” kata Yunus.
Dalam beberapa hari mendatang, Yunus Nanti akan berbicara dengan semua pihak untuk bekerja sama membangun kembali Bangladesh.
“Saya tak berniat untuk mencari jabatan Terfavorit atau jabatan yang ditunjuk di luar peran ini selama masa sementara ini.”
(isa/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA