Jakarta, CNN Indonesia —
CEO produsen Kendaraan Pribadi terbesar asal Amerika Serikat (AS), Ford, Jim Farley mengaku Pernah terjadi menjajal mengemudi Kendaraan Pribadi listrik asal China, Xiaomi SU7, selama berbulan-bulan. Ia Pada saat ini menyadari seperti apa Kejuaraan yang dihadapi perusahaan Kendaraan Pribadi AS dari China.
“Bila Anda mencari tanda lain bahwa produsen Kendaraan Pribadi Amerika tertinggal jauh dalam pengembangan Kendaraan Pribadi listrik, ini Merupakan tanda Yang utama,” katanya dalam wawancara Everything Electric Show yang disiarkan di Youtube pada Senin (21/10).
“Saya Pernah terjadi melakukan dua perjalanan ke China dalam dua tahun terakhir yang Sungguh-sungguh merupakan pencerahan,” ucap Ia.
“Yang terakhir Merupakan tentang produk Xiaomi. Di barat, perusahaan telepon seluler kami tak punya [divisi] Kendaraan Pribadi. Justru di China, baik Huawei Ingin pun Xiaomi, dua perusahaan telepon seluler terbesar, ada di dalam setiap kendaraan yang mereka buat,” katanya.
Xiaomi Merupakan salah satu produsen telepon pintar dan skuter listrik terbesar di China. Xiaomi Sebelumnya meluncurkan Kendaraan Pribadi listrik pertamanya, SU7, pada akhir 2023 dan semua kuota produksi untuk 2024 Sebelumnya ludes dipesan dalam 24 jam.
Pada saat ini Bahkan SU7 statusnya inden enam bulan.
“Xiaomi Merupakan raksasa industri dan merek konsumen yang jauh lebih kuat daripada [sebagian besar] perusahaan Kendaraan Pribadi. Saya tidak suka berbicara tentang persaingan, tetapi saya mengenarai Xiaomi. Kami menerbangkan satu dari Shanghai ke Chicago dan saya mengemudikannya selama enam bulan, dan saya tak Ingin melepaskannya,” ucap Farley.
Usai wawancara itu Farley sempat mempublikasi pernyataan di X dan menjelaskan mengapa Ia banyak mengemudi SU7.
Ia bilang Pada dasarnya sering mengemudi Kendaraan Pribadi kompetitor sepanjang kariernya. Menurut Ia spesifikasi hanya bisa mengungkap sebagian cerita, tapi bila Sebelumnya pernah di balik kemudi maka bakal mengerti dan memenangi Kejuaraan.
Pujian Farley untuk SU7 ini datang ketika produsen AS tertinggal soal pengembangan Kendaraan Pribadi listrik dari perusahaan China. Motor1 menjelaskan pada September lalu Farley pernah menyatakan produsen Kendaraan Pribadi asal China Merupakan ‘ancaman nyata’.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA