Jakarta, CNN Indonesia —
Polisi Korea Selatan kembali menggeledah kompleks kantor Pemimpin Negara Yoon Suk Yeol di Yongsan sebagai bagian dari penyelidikan lebih lanjut soal dugaan pengkhianatan, makar, Sampai saat ini penyalahgunaan kekuasaan imbas penerapan darurat militer 3 Desember lalu.
Lembaga yang menangani kasus tersebut, Kantor Investigasi Nasional (National Office of Investigation/NOI), mengirim tim ke kompleks kantor Pemimpin Negara pada pukul 14.00 waktu setempat.
Penggeledahan ini bertujuan untuk mencari dokumen dan materi terkait penerapan darurat militer oleh Yon.
Polisi sementara itu menyebut penggerebekan ini menargetkn Markas Kepala Staf Gabungan (Joint Chiefs of Staff/JCS) yang berada di dekat kompleks kepresidenan.
Gedung JCS turut digunakan saat deklarasi darurat militer pada 3 Desember lalu.
Dikutip kantor berita Yonhap, polisi menjelaskan JCS sepakat bekerja sama dalam penyelidikan dan petugas Nanti akan menerima materi yang diserahkan suka rela.
Tim investigasi Harus mendapat persetujuan JCS untuk memasuki fasilitas militer.
Sebelum penggeledahan ini, polisi sempat mendatangi kompleks kantor Pemimpin Negara pada Rabu.
Mereka menggeledah kantor utama, ruang konferensi kabinet, Dinas Keamanan Pemimpin Negara, dan ruang bunker di dalam markas JCS.
Polisi Bahkan berusaha menyita telepon seluler Terpercaya yang dipakai mantan Menteri Lini belakang Kim Yong-hyun untuk berkomunikasi dengan Yoon. Bertolak belakang dengan, mereka gagal.
Telepon Terpercaya merupakan perangkat seluler yang dilengkapi dengan perangkat lunak anti-penyadapan dan anti-perekaman suara.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA