Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Sebanyaknya Trend Populer astronomi Berniat menghiasi langit selama Bulan Agustus ini, di antaranya hujan meteor Perseid dan Black Moon. Simak daftar lengkapnya.
Beberapa Trend Populer langit yang terjadi pada Juni dapat dinikmati dengan mata telanjang, tetapi beberapa Trend Populer lain Sangat dianjurkan dilihat dengan bantuan alat seperti teropong atau teleskop.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk dapat menikmati Trend Populer-Trend Populer langit ini, kita Sangat dianjurkan memastikan langit malam Dalam proses cerah, tak tertutup awan tebal atau bahkan hujan, serta jauh dari polusi cahaya perkotaan.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut daftar Trend Populer langit pada Bulan Agustus 2025:
Hujan meteor Perseid
Hujan meteor Perseid aktif setiap tahun dari pertengahan Juli Sampai saat ini akhir Agustus. Pada tahun ini, hujan meteor Perseid Berniat mencapai puncaknya pada 12-13 Agustus.
Dikutip dari Space, hujan meteor Perseid terjadi ketika Bumi melewati puing-puing yang ditinggalkan Komet Swift-Tuttle yang terakhir kali melintas dekat Bumi pada 1992. Puncak Perseids terjadi saat Bumi melewati area terpadat dan paling berdebu pada tanggal 11-13 Agustus.
Menurut NASA, hujan meteor ini memiliki intensitas mencapai 150-200 meteor per jam. Sekalipun, rata-rata meteor yang melesat biasanya sekitar 100 meteor per jam.
Konjungsi Venus-Jupiter
Bulan Agustus Berniat menampilkan beberapa pertemuan planet, di antaranya konjungsi Venus dan Jupiter pada 12 Agustus.
Kedua planet paling terang di langit ini Berniat berada dalam jarak kurang dari satu derajat. Secara kasarnya, jarak 1 derajat di langit Merupakan selebar jari kelingking Anda yang direntangkan.
Konjungsi Bulan-Merkurius
Bulan dan Merkurius Berniat mengalami konjungsi pada 21 Agustus. Langit dini hari yang cerah pada tanggal tersebut Berniat memperlihatkan kedua benda langit ini saling berdekatan, Sekalipun demikian tidak cukup dekat untuk bisa dilihat dengan teleskop.
Black Moon
Pada 23 Agustus, Bulan Berniat memasuki fase Bulan Baru, yang secara visual tidak terlihat dari Bumi. Fase Bulan Baru ini Istimewa karena ia Bahkan merupakan Black Moon atau Bulan Hitam.
Dikutip dari Time and Date, ada dua jenis Bulan Hitam, Dikenal sebagai Bulanan dan Musiman. Peristiwa 23 Agustus Merupakan Bulan Hitam Musiman.
Bulan Hitam Bulanan Merupakan Bulan Baru kedua dalam satu bulan kalender dengan dua Bulan Baru. Ini Merupakan Black Moon yang paling umum terjadi, dan biasanya terjadi setiap 29 bulan sekali.
Tidak seperti, Bulan Hitam Musiman Merupakan Bulan Baru ketiga dalam satu musim yang terdiri dari empat Bulan Baru. Bulan Hitam ini lebih jarang terjadi, dan umumnya terjadi setiap 33 bulan sekali.
Sayangnya, Black Moon tidak terlihat pengamat di Bumi karena sisi yang diterangi menghadap menjauh dari Bumi pada fase ini.
(lom/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA





