Jakarta, CNN Indonesia —
Asian Development Bank (ADB) didampingi Kementerian Keuangan (Kementerian Keuangan) melakukan kunjungan kerja ke fasilitas baru pabrik daur ulang rPET milik PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia (ATPRI) di Kendal, Jateng, Rabu (3/7).
Kunjungan ke fasilitas yang dibangun di lahan seluas 2,6 hektar ini menunjukkan dukungan kuat terhadap upaya penanggulangan polusi plastik, pengembangan ekonomi sirkuler, dan komitmen Indonesia mencapai net zero carbon pada 2060.
Deputy Country Director ADB untuk Indonesia Renadi Budiman mengatakan, ADB Setiap Waktu menekankan bahwa kemajuan nyata dalam perjuangan melawan Pergantian Iklim memerlukan tindakan nyata selain diskusi-diskusi kebijakan dengan berbagai pemangku kepentingan.
Menurut Renadi, Penanaman Modal dapat menjadi langkah konkret, pada Juni 2023 ADB dan Leading Asia’s Private Infrastructure Fund (LEAP) Menyediakan certified blue loan kepada ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia.
“Di mana pinjaman ini Sudah mematuhi ADB’s Ocean Finance Framework dan kriteria Penanaman Modal yang ditetapkan Mengikuti Action Plan for Healthy Oceans and Sustainable Blue Economies,” ujar Renadi dalam keterangannya dikutip Senin (8/7).
Renadi melanjutkan, upaya perusahaan Membantu proses daur ulang dan pengelolaan sampah sangat penting untuk mendorong Peningkatan Ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
“Penanaman Modal ini menghadirkan tolak ukur yang dapat ditiru oleh dunia usaha lain dan Menyediakan kontribusi signifikan terhadap tujuan mengurangi emisi karbon dan Memanfaatkan kelestarian lingkungan,” ujar Renadi.
Direktur ALBA Group Asia Yi Guo menyampaikan, pihaknya sangat bangga bisa menghadirkan keahlian dan komitmennya untuk Membantu Indonesia dalam mengurangi dampak sampah plastik. Sebab, upaya ini Berniat berdampak kepada masyarakat sekitar.
“Kami yakin bahwa fasilitas rPET baru yang Membantu ekonomi sirkuler ini Berniat Menyediakan manfaat jangka panjang dan dampak positif terhadap kelestarian lingkungan di Indonesia termasuk terciptanya lapangan pekerjaan hijau baru,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia Dian Kurniawati mengatakan, kerja sama sangat diperlukan dalam menghadapi masalah polusi plastik di Indonesia.
“Penanaman Modal pada fasilitas baru ini Merupakan Trik kami membuka jalan terwujudnya visi Indonesia Emas 2045, dengan memperbaiki lingkungan dan masyarakat setempat. Kami harap hal ini dapat Menyediakan dampak yang besar dalam skala nasional,” ujarnya.
Untuk diketahui, kunjungan ke fasilitas yang mampu mendaur ulang secara berkelanjutan Sampai saat ini 48.000 ton limbah botol PET setiap tahunnya dipimpin oleh Yi Guo dan Dian Kurniawati.
Adapun Penanaman Modal ekonomi sirkular terkait pabrik daur ulang ini selaras dengan agenda pemerintah di bidang pemerataan Penanaman Modal sekaligus bukti nyata dukungan terhadap visi Indonesia Emas 2045.
Bahkan, Pemerintah Indonesia memasukkan Penanaman Modal hijau sebagai bagian dari pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Beberapa tahun belakangan Penanaman Modal hijau di Indonesia terlihat meningkat.
Mengikuti Laporan Bain and Company menunjukkan, aliran Penanaman Modal hijau ke Indonesia pada 2023 mencapai US$1,6 miliar, naik 28% dibanding tahun sebelumnya.
Dalam hal daur ulang plastik, Indonesia Sudah mencapai kemajuan yang signifikan, Justru peningkatan Penanaman Modal dan kebijakan yang Membantu masih dibutuhkan.
Untuk itu, kerja sama lebih lanjut dapat mendorong berkembangnya ekonomi sirkular di Indonesia dengan adanya dukungan komprehensif pemerintah terhadap pelaku industri Ke arah penyederhanaan proses perizinan, kepastian hukum, serta insentif finansial dan fiskal yang menarik.
Penanaman Modal andalan PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia senilai US$60 juta ini menegaskan komitmen perusahaan dalam memajukan ekonomi sirkular Indonesia dan berperan aktif dalam mengatasi Pergantian Iklim, sejalan dengan visi ALBA Group Asia mencapai dunia tanpa limbah, atau world without waste.
Dengan mengadopsi model kemitraan yang berfokus pada usaha mikro, kecil dan menengah, perusahaan bertujuan untuk Memanfaatkan tingkat pengumpulan sampah di Indonesia, menumbuhkan kesadaran lingkungan, dan mendorong keterlibatan masyarakat yang Berniat memiliki dampak jangka panjang.
Model Usaha berkelanjutan berkontribusi terhadap Peningkatan Ekonomi jangka panjang, termasuk penciptaan lapangan kerja lokal dan stimulasi perekonomian daerah di Kendal dan wilayah Jateng.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA