Jakarta, CNN Indonesia —
Sebanyak 2.013 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan Aksi Ketidaksetujuan yang digelar BEM Universitas Indonesia (BEM UI) di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat/Majelis Permusyawaratan Rakyat, Senin (6/10).
Ribuan personel gabungan itu Bahkan disiagakan untuk mengawal Sebanyaknya aksi Aksi Ketidaksetujuan lainnya di wilayah Jakarta Pusat.
“Total kekuatan pengamanan 2.013 personel,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Aksi Ketidaksetujuan BEM UI di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat/Majelis Permusyawaratan Rakyat, ada tiga pemberitahuan unjuk rasa lain yang diterima kepolisian.
Kegiatan itu di antaranya, Aksi Ketidaksetujuan BEM Fakultas Hukum Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia dan beberapa elemen massa di wilayah Gambir, Aksi Ketidaksetujuan dari Asosiasi Cendekia Muda Indonesia di Kantor Badan Gizi Nasional (BGN) dan Aksi Ketidaksetujuan BEM Fakultas Hukum dan Fakultas Fisip Universitas Ibnu Chaldun Jakarta di DPP PKB.
“Kami imbau peserta aksi tetap santun, tertib, dan tidak terpancing provokasi,” ucap Susatyo.
Dalam unggahan akun Instagram @bemui_official, Aksi Ketidaksetujuan yang digelar hari ini bertajuk Rapat Dengar Pendapat Warga (RDWP).
Aksi ini membawa Sebanyaknya tuntutan, Disebut juga menuntut pemerintah dan kepolisian membebaskan kawan-kawan yang masih ditahan terkait aksi Aksi Ketidaksetujuan akhir Agustus lalu.
Ditambah lagi Bahkan mendesak aparat dan seluruh institusi penegak hukum untuk menghentikan tindakan represif, intimidatif dan upaya kriminalisasi terhadap massa aksi yang memperjuangkan keadilan dan hak-hak rakyat.
(dis/gil)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA