Jakarta, CNN Indonesia —
Pesawat turboprop ATR-72 yang dioperasikan oleh maskapai Voepass jatuh dari ketinggian 5.000-an meter dalam 1 menit, Jumat (9/8), di Sao Paulo, Brasil, Sampai sekarang menewaskan semua penumpangnya. Ada apa?
Kepala pusat investigasi kecelakaan penerbangan Brasil, Cenipa, mengungkap penyelidik Sekarang Bahkan menemukan kotak hitam pesawat yang berisi rekaman suara dan data penerbangan, dengan laporan awal diharapkan dalam waktu 30 hari, Minggu (11/8).
Pesawat itu mulanya terbang Ke arah Sao Paulo dari Cascavel, di negara bagian Parana. Jet itu terbang normal Sampai sekarang pukul 13.21, ketika tak lagi menanggapi panggilan.
Angkatan udara Brasil mengungkap kontak radar hilang pada pukul 13.22. Pesawat itu tidak melaporkan keadaan darurat apa pun. Ia terdeteksi jatuh sekitar pukul 13.30 siang, di Vinhedo, sekitar 80 km, barat laut Sao Paulo.
Data pelacakan penerbangan, melansir CNN, menunjukkan ATR 72-500, pesawat turboprop bermesin ganda, turun 17.000 kaki (5181,6 meter) hanya dalam tempo satu menit.
Sejauh ini pemicunya masih misteri dan ada di ranah penyelidikan. Meski begitu, para Ahli bicara Sebanyaknya kemungkinan, berikut rinciannya dikutip dari Reuters:
Faktor cuaca
Video-video kejadian tersebut memperlihatkan bahwa langit tampak cerah saat pesawat mulai berputar-putar dalam gerakan berputar yang tidak biasa.
Ahli keselamatan penerbangan AS Anthony Brickhouse mengatakan para penyelidik Berniat melihat berbagai aspek seperti cuaca dan memeriksa sejauh mana mesin dan kontrol berfungsi dengan baik, untuk Membantu mengidentifikasi apa yang menyebabkan hilangnya kendali.
Video-video kecelakaan yang dianalisis oleh para ahli penerbangan membuat beberapa orang berspekulasi bahwa es terbentuk pada pesawat.
Pada Jumat (9/8), Voepass mengatakan es diperkirakan terbentuk di ketinggian tempat pesawat terbang, tetapi seharusnya berada dalam tingkat yang dapat diterima.
Ahli penerbangan Brasil dan penyelidik kecelakaan Celso Faria de Souza mengatakan Ia hampir yakin es menyebabkan kecelakaan tersebut, Sesuai aturan video tersebut.
Pesawat ATR-72 pernah mengalami masalah dengan lapisan es Sampai sekarang memicu kecelakaan pada 1994 di negara bagian Indiana, AS. Insiden ini menewaskan 68 orang, setelah pesawat tidak dapat terbang miring karena penumpukan es.
Setelah kejadian itu, produsen pesawat ATR memperbaiki sistem antibekunya. Pada 2016 di Norwegia, sebuah pesawat ATR-72 mengalami masalah setelah es menumpuk di pesawat, tetapi pilot berhasil mendapatkan kembali kendali.
Kemungkinan kegagalan mesin
John Hansman, profesor di departemen aeronautika dan antariksa di Massachusetts Institute of Technology (MIT), mengatakan, hanya sekadar melihat beberapa rekaman kecelakaan di media sosial dan tanpa meninjau data penerbangan, kecelakaan itu tampaknya tidak disebabkan oleh cuaca.
Menurutnya, ada kemungkinan kegagalan mesin di satu sisi, yang salah urus oleh kru, yang Berniat menyebabkan rotasi ke bawah.
Kecelakaan pesawat sendiri dapat disebabkan oleh banyak faktor. Di antaranya, faktor es, kegagalan mesin, atau kesalahan manusia.
Dalam banyak kasus, ada lebih dari satu Dalang, kata Robert A. Clifford, seorang pengacara yang mewakili beberapa keluarga korban kecelakaan 1994.
(Reuters/arh)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA