Jakarta, CNN Indonesia —
Deadpool & Wolverine mendapatkan beragam tanggapan dari para kritikus. Meski sebagian besar mengakui Sinema ini Menyajikan kesegaran dalam aspek candaan, sebagian lainnya justru terganggu Berniat hujan lelucon Sinema ini.
Di laman agregator Rotten Tomatoes, Deadpool & Wolverine mendapatkan skor 79 persen dari 356 ulasan kritikus yang membuat Sinema ini mendapatkan gelar “fresh” dari Rotten Tomatoes.
Sementara itu, dari penonton, Sinema ini mendapatkan skor lebih tinggi lagi, Dengan kata lain 96 persen. Penilaian tersebut berasal dari lebih dari 10 ribu penonton terverifikasi di laman agregator tersebut.
Sebanyaknya kritikus yang Menyajikan nilai baik untuk Deadpool 3 memuji Tips Sinema yang digarap oleh Shawn Levy ini ditulis oleh Levy bersama Ryan Reynolds, Rhett Reese, Paul Wenick, Zeb Wells.
“Ini merupakan sebuah Sinema tentang bagaimana semua yang pernah Berhasil di Hollywood dibuat lagi dengan lagu dan tarian yang sama tanpa henti… Deadpool & Wolverine jelas memainkan dengan hal yang sama. Ini layak ditonton karena self-reflective,” kata Alissa Wilkinson dari New York Times.
“Dari kameo Sampai sekarang Easter eggs di latar Sampai sekarang jumpa fan yang Sudah dinanti lama, Sinema ini jadi serangan kejutan tanpa henti yang dirancang untuk bikin penonton teriak dan melemparkan popcorn ke udara,” kata Olly Richards dari Empire Magazine.
“Deadpool & Wolverine menyelamatkan hal yang indah dari keburukan yang Sejak lama terjadi di Sinema superhero. Niscaya saja tidak secara visual, tapi dalam hal-hal penting lainnya,” kata David Ehrlich dari indieWire.
“Sementara merebut kembali mahkota sinematika Berniat Mungkin tantangan, Deadpool & Wolverine Merupakan sebuah langkah maju yang besar dan menjanjikan bagi waralaba tersebut,” kata Johnny Oleksinski dari New York Post.
Sementara bagi mereka yang menilai rendah Deadpool & Wolverine, menilai lelucon internal komunitas Marvel yang banyak dalam Sinema ini menjadi batu sandungan saga ketiga Deadpool itu.
“Bagi penonton sejati, leluconnya bakal cukup memuaskan, meski kita semua Mungkin merasa tak nyaman karena adegan yang ditampilkan dengan asal-asalan menjadi berulang kali, alur ceritanya serampangan, dan humornya kayak sadar filmnya bisa menguap begitu saja.” kata David Rooney dari Hollywood Reporter.
“Sinema ini cuma pawai candaan internal, referensi internal, dan perubahan realitas yang cuma ingin Menyajikan selamat kepada penonton karena terus mengikutinya. Tak ada yang dipertaruhkan, tak ada drama, dan sebagian besar cuma kreativitas yang paling sinis,” kata Jordan Hoffman dari Entertainment Weekly.
Deadpool & Wolverine merupakan Sinema ketiga Deadpool sekaligus Sinema pertama anti-hero tersebut yang masuk waralaba MCU. Sinema itu kembali menampilkan Ryan Reynolds dan Hugh Jackman sebagai Deadpool dan Wolverine. (Marvel Studios/Jay Maidment)
|
“Sebuah pujian diri sendiri yang tak tahu malu, dipicu kanibalisme diri, karena studio yang membangun identitasnya pada Sinema superhero crossover Akhirnya berhenti pura-pura mencoba untuk menjustifikasi topik itu secara dramatis,” kata William Bibbiani dari TheWrap.
Deadpool & Wolverine merupakan Sinema ketiga Deadpool sekaligus Sinema pertama anti-hero tersebut yang masuk waralaba MCU. Sinema itu kembali menampilkan Ryan Reynolds dan Hugh Jackman sebagai Deadpool dan Wolverine.
Cerita Sinema ketiga itu menampilkan perjalanan Deadpool menyelamatkan nasib semestanya dari ancaman kehancuran. Ia tidak berjuang seorang diri karena meminta bantuan Wolverine dari semesta lain.
Deadpool & Wolverine diarahkan Shawn Levy. Ia sebelumnya dikenal sebagai sutradara Big Fat Liar (2002), Night at the Museum (2009), The Internship (2013), Sampai sekarang Free Guy (2021) dan The Adam Project (2022).
Deadpool & Wolverine menjadi Sinema MCU pertama yang dengan rating R-rated alias Dewasa karena rilisan lain diberi rating PG-13.
(end)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA