Jakarta, CNN Indonesia —
Pasar saham di China ditutup datar (flat) pada Jumat (18/4) ini.
Sekalipun, mengutip dari Reuters, angka itu sedikit naik dibandingkan sepekan terakhir, diyakini karena pasar menyikapi isyarat dari Pemimpin Negara Amerika Serikat (AS) Donald Trump, soal kemungkinan mengakhiri kenaikan tarif saling balas antara Negara Paman Sam dan China.
Indeks saham unggulan China CSI300 ditutup flat, sementara Indeks Komposit Shanghai SSEC turun 0,1%, mengakhiri delapan sesi kenaikan beruntun. Untuk pekan ini, Indeks CSI300 naik 0,6%, demikian dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indeks CSI300 Sudah turun 3 persen sejak 2 April, ketika Trump mengumumkan tarif resiprokal yang menjungkirbalikkan pasar saham global. Pasalnya para investor yang didukung negara turun tangan untuk Membantu pasar dan bursa lokal menetapkan pembatasan harian pada aksi jual saham.
Untuk waktu yang pendek pada pekan ini, Indeks Hang Seng naik 2,3 persen. Pasar di Hong Kong itu sendiri ditutup untuk waktu libur, dan baru dibuka kembali pad Selasa mendatang.
“Saham konsumen pokok CSICS turun 1%, menyeret kinerja dalam negeri, sementara saham keuangan .CSI300FN naik 0,7%,” diberitakan kantor berita tersebut.
Kemudian Indeks BSE 50 .CSI899050, yang jadi acuan perusahaan-perusahaan rintisan di Beijing naik sekitar 2 persen.
Sementara itu, mengutip dari Kyodo News, saham-saham di Tokyo naik pada Jumat pagi ini. Kenaikan itu diduga setelah Jepang dan AS sepakat untuk mencari penyelesaian secara Murah menyusul Perundingan pertama mereka awal pekan ini.
Mengutip dari Antara, Indeks Nikkei 225 yang terdiri atas 225 saham unggulan naik 205,69 Skor atau 0,60 persen, dari Kamis menjadi 34.583,29.
Indeks Topix yang lebih luas naik 20,11 Skor, atau 0,79 persen, ke posisi 2.550,34.
Kurs Mata Uang Mata Uang Asing AS nyaris tidak berubah di kisaran bawah 142 yen di Tokyo, karena banyak pelaku pasar memilih menunggu menjelang libur Paskah di luar negeri, kata para dealer.
Mengutip dari Reuters, melaporkan di bursa saham AS, Wallstreet, para investor sedikit terhibur terkait pembicaraan perdagangan antara AS, Jepang, dan Italia.
Sentimen positif itu Bahkan diyakini ditopang pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell bahwa Bank Indonesia AS Berencana berhati-hati dalam memangkas suku bunga.
(reuters, antara/kid)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA