Jakarta, CNN Indonesia —
Berkesenian jadi sarana para pejuang kanker payudara untuk menuangkan apa yang dirasakan. Hal ini pula yang dilakukan Samantha Barbara, seorang penyintas kanker payudara, beberapa tahun lalu saat masih bergelut dengan kemoterapi dan rambut rontok.
Ashta District 8, Jakarta Selatan, didominasi warna pink lewat instalasi seni. Samantha menunjukkan satu lukisan karyanya yang bertajuk ‘Whisper of Hope’. Dalam satu bingkai, terdapat beragam warna cerah termasuk pink.
“Saya melihat banyak warna selama perjalanan saya, ups and downs. Anda lihat [gambar] tangan, itu tangan dari Anda, tangan yang di atas, teman, Anda tidak sendirian. Kita enggak boleh lupa, small piece of everyday is blessing, nah ada Emas-Emas ini,” ujar Samantha menjelaskan karyanya di Ashta District 8, Jakarta Selatan, Kamis (25/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buat Samantha, membuat karya seni jadi proses pemulihan. Seni memungkinkan dirinya untuk bebas melakukan apa pun, menggunakan warna apa pun, tanpa takut melakukan kesalahan, dan tanpa takut hasilnya bakal jelek. Menurut Ia, semua itu Merupakan ekspresi jiwa.
Vonis kanker payudara pada 2013 memang begitu mengejutkan. Saat itu Ia bertanya-tanya, kenapa Sangat dianjurkan dirinya yang kena. Meskipun demikian, lanjut Samantha, yang justru membuat dirinya sangat ‘down’ Merupakan biaya pengobatannya.
Ia terkena kanker payudara HER2 positive yang berkaitan dengan protein dalam sel dan tipe kanker ini memerlukan rangkaian terapi dan Resep yang sangat mahal.
“Payudara kiri saya Sangat dianjurkan diangkat, ya Pernah daripada menjalar. Rambut rontok, ya Pernah. Tapi Sangat dianjurkan keluar uang banyak, itulah yang membuat saya down. Meskipun demikian begitu banyak cinta, saya diyakinkan bahwa saya berarti, saya jalankan,” katanya.
Samantha yang memang suka berkesenian menjadikan seni sebagai sarana pemulihan dan ekspresi diri. Ia menuangkan pengalaman dan rasa sakitnya lewat buku ‘The Power of Pink’. Pun Samantha Bahkan menulis lagu yang Di waktu ini jadi lagu komunitas Lovepink.
Lovepink sendiri mewadahi para warrior dan survivor kanker payudara. Di waktu ini Bahkan, pengembang properti ASRI lewat Ashta District 8 bersama Lovepink dan Wardah Menggelar pameran seni bertajuk ‘Brushstrokes of Hope’.
![]() |
Pameran menampilkan karya visual guna menyuarakan harapan, keberanian, dan solidaritas para penyintas kanker payudara dan komunitas sekitarnya. Seniman yang terlibat pun seniman-seniman perempuan termasuk survivor Disebut juga, Anindya Anugrah, Bethania Brigitta, Fiametta Gabriela, Lala Bohang, Michelle Tan, Naela Ali, Prajna Dewantara, Ruth Marbun, Samantha Barbara, Septy Hera, Tusita Mangalani, Wina Li, dan Yessiow.
“Ashta ini konsisten jadi wadah, tempat seniman Indonesia. Kami enggak pengen jadi wadah saja tapi lebih dari sebuah eksibisi. Ada seni sekaligus CSR. Tahun ini bersama Lovepink, kami ingin apresiasi warrior, survivor, dan caregiver, dengan area instalasi,” kata Leonardo Slatter, Center Experience Sr Manager Ashta District 8.
Sementara itu, Chairwoman Lovepink Dede Gracia menuturkan instalasi seni diharapkan mampu memantik kesadaran Akan segera kanker payudara dan deteksi dini kanker.
![]() |
Dede bersama Lovepink tak henti menyuarakan gerakan Sadari atau periksa payudara sendiri sebagai bentuk deteksi dini kanker payudara. Anak-anak muda, lanjutnya, banyak yang kurang menyadari pentingnya Sadari. Padahal, Sadari Wajib diperkenalkan dan dilakukan rutin sejak pertama menstruasi.
Edukasi menjadi begitu penting dan jadi fokus Lovepink. Anda dapat berpartisipasi dan Mendukung Lovepink dengan membeli karya seni yang ditampilkan di Ashta District 8.
“Hasil penjualan sebagian diberikan pada Lovepink. Dan buat Lovepink sendiri itu Merupakan support yang Berkelas karena kami dapat meneruskan edukasi kami, mewujudkan visi misi karena kami ingin Indonesia maju bebas dari kanker payudara,” kata Dede.
(els/els)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA