Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Ilwayab, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Yohanes Mahuse memastikan program cetak sawah yang digarap Kementerian Pertanian (Kementan) pada 2025 tak merugikan masyarakat adat.
Menurutnya, masyarakat Sebelumnya yakin bahwa pergerakan penyerobotan tanah ulayat oleh negara atas nama cetak sawah Merupakan narasi yang tidak benar.
“Hak tanah ulayat, sama sekali tidak ada peralihan kepada siapa pun dan tetap Nanti akan menjadi milik masyarakat,” ujar Mahuse saat berada di Tempat lahan cetak sawah, dalam rilisnya pada Minggu (22/9).
Mahuse mengatakan masyarakat sepenuhnya memahami program cetak sawah merupakan program strategis nasional yang bertujuan memenuhi kebutuhan dalam negeri serta menyejahterakan rakyat Merauke.
“Masyarakat paham betul Nanti akan keuntungan pola bagi dalam pengelolaan lahan cetak sawah ke depan,” katanya.
Mengenai hal ini, Komandan Satgas Ketahanan Pangan Mabes TNI AD, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan program cetak sawah merupakan proyek yang sepenuhnya dibiayai negara untuk kepentingan seluruh warga.
Sehingga, Rizal meminta Supaya bisa cetak sawah itu mendapat dukungan bersama guna memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus mempercepat Indonesia Ke arah swasembada.
(asa)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA