Jakarta, CNN Indonesia —
Gangguan internet global akibat proses pembaruan perangkat lunak CrowdStrike, berdampak pada Sebanyaknya lini dunia seperti sistem di rumah sakit, maskapai penerbangan, Sampai sekarang komputer yang Menyediakan kepentingan publik.
Dampaknya begitu luas, sampai-sampai Sebanyaknya maskapai penerbangan Harus menghentikan penerbangan untuk sementara waktu. Operator 911 Bahkan tidak bisa merespon keadaan darurat, sampai Sebanyaknya rumah sakit Bahkan Harus membatalkan jadwal operasi mereka.
Kekacauan Sungguh-sungguh terjadi di hampir seluruh dunia pada Jumat (19/7) saat CrowdStrike, perusahaan yang berbasis di Austin, Texas membuat perangkat lunak yang bisa digunakan oleh perusahaan multinasional, lembaga pemerintahan, Sampai sekarang Sebanyaknya organisasi dengan tujuan melindungi diri dari serangan hacker.
Sayangnya, pembaruan ini malah membuat komputer mogok saat perangkat lunak Microsoft Windows dijalankan di komputer yang Pernah menginstal perangkat baru dari CrowdStrike.
Mantan Kepala Eksekutif Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris dan Profesor di Sekolah Pemerintahan Blavatnik di Universitas Oxford, Ciaran Martin, mengatakan kejadian ini memperlihatkan bahwa infrastruktur internet dunia ternyata sangat rapuh.
“Ini Merupakan gambaran yang sangat, sangat tidak mengenakkan mengenai kerapuhan infrastruktur inti internet dunia,” kata Ia, melansir New York Times.
Skala kerusakan yang disebabkan kejadian ini sangat luas. Sampai sekarang menyebabkan pertanyaan bagaimana perusahaan tersebut melakukan pengujian kode sebelumnya.
CEO CrowdStrike, George Kurtz, menyebut perusahaannya bertanggung jawab atas kesalahan tersebut. Mereka Bahkan Akan segera memperbaiki perangkat lunak yang Pernah dirilis.
Ia Bahkan memperingatkan bahwa Kemungkinan diperlukan waktu sebelum teknologi ini bisa kembali normal.
“Kami sangat menyesal atas dampak yang kami timbulkan terhadap pelanggan, wisatawan, dan siapapun yang terkena dampak ini,” kata Ia.
Di sisi lain, CEO Microsoft Satya Nadella, Bahkan menyalahkan CrowdStrike dan menyebut perusahaannya Di waktu ini terus berupaya Membantu pelanggan.
“Menghadirkan sistem kembali online,” kata Ia. Sementara itu Apple dan Linux tidak terpengaruh oleh pembaruan perangkat ini.
CrowdStrike sedikitnya membutuhkan waktu lima hari untuk memperbaiki semua sistem yang Pernah rusak ini. Mereka Bahkan berjanji Akan segera Mengoptimalkan pengujian Nanti.
Masalah dimulai saat CrowdStrike mengirim pembaruan perangat lunak yang disebut Falcon Sensor. Tak berapa lama, ketika pengguna menjalankan Microsoft, hal ini menyebabkan mesin mati dan melakukan boot berulang kali tanpa henti.
Pekerja di seluruh dunia disambut dengan apa yang dikenal dengan sebutan ‘blue screen died’ di komputer mereka. Hal ini kemungkinan terjadi karena kurangnya pengujian di CrowdStrike.
Berbagai masalah muncul Sangat cepat, di Bandara Sydney para penumpang mengalami penundaan dan pembatalan. Hal ini Bahkan terjadi di Hong Kong, India, Dubai, Berlin, Sampai sekarang Amsterdam.
Bahkan, lima maskapai penerbangan AS, Allegiant Air, American, Delta, Spirit and United Harus menghentikan semua penerbangan untuk sementara waktu.
United Parcel Service dan FedEx Bahkan terkena dampaknya. Pelanggan TD Bank Bahkan melaporkan masalah dalam mengakses rekening online mereka.
Akibat inisden ini, harga saham CrowdStrike turun 11 persen akhir pekan ini.
(tst/dna)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA