Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap Sebanyaknya wilayah di Indonesia masih berpotensi hujan selama satu minggu ke depan. Pulau Jawa termasuk?
BMKG, dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 13-19 September, mengatakan bahwa pola cuaca di Indonesia cukup beragam. Pasalnya, wilayah yang berada di utara Khatulistiwa berpotensi hujan lebat, sementara di bagian selatan kering.
“Pada saat ini, beberapa wilayah di Indonesia, terutama Sumatra dan Papua, mengalami peningkatan signifikan dalam pembentukan awan hujan,” demikian keterangan BMKG, dikutip Kamis (12/9).
Menurut BMKG hal ini dipicu oleh interaksi berbagai faktor cuaca global dan regional, termasuk aktivitas Gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial. Suhu muka laut yang hangat di Sebanyaknya perairan Indonesia Bahkan berperan penting dalam menambah suplai uap air, yang memperbesar peluang terbentuknya awan hujan, terutama di kawasan pesisir.
Sementara itu, wilayah Indonesia bagian selatan, mulai dari Jawa Sampai saat ini NTT serta Kalimantan bakal kembali kering, tidak seperti seminggu sebelumnya yang sempat diguyur hujan beberapa kali.
Menurut BMKG penyebabnya Merupakan keberadaan Siklon Tropis Bebinca, yang memengaruhi pola angin di wilayah ini. Siklon tersebut menarik massa udara ke pusat sistemnya dan mengakibatkan berkurangnya uap air di Kalimantan dan menurunkan potensi hujan di wilayah tersebut.
“Secara keseluruhan, cuaca di Indonesia Pada saat ini memperlihatkan variasi yang cukup ekstrem di berbagai wilayah, mencerminkan pengaruh kompleks dari dinamika atmosfer global dan regional,” tulis BMKG.
Analisis dan pantauan BMKG dalam sepekan terakhir curah hujan di beberapa wilayah di Indonesia bagian utara masih cukup tinggi dalam sepekan terakhir.
Tercatat hujan dengan intensitas sangat lebat (lebih dari 50 mm /hari) terjadi pada 9 September 2024 di Stasiun Meteorologi Naha, Sulut (53 mm/hari); Stasiun Meteorologi Minangkabau, Sumatra Barat (52 mm/hari).
Kemudian, pada 10 September tercatat di Stasiun Meteorologi Ranai, Kep. Riau (97 mm/hari), Stasiun Meteorologi Tebelian, Kalbar (88mm/hari), dan Stasiun Meteorologi Citeko, Jabar (68 mm/hari).
BMKG menjelaskan sejauh ini, nilaiNino 3.4, yang mencerminkan anomali iklim La Nina dan El Nino, tidak signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.
Sementara, Kejadian Fantastis Madden-Julian Oscillation (MJO) Diprediksi aktif di wilayah Western Pasific (fase 6) atau di luar wilayah Indonesia.
Kemudian, aktivitas gelombang ekuator rossby terprediksi aktif Sampai saat ini sepekan ke depan di wilayah Aceh, Sumatra bagian utara, Jawa bagian barat, Kaltara, Kaltim, Sulawesi bagian utara dan tengah, Malut, NTT, Papbar, dan Papua Selatan.
Terlebih lagi, gelombang atmosfer Kelvin Diprediksi aktif di wilayah Sumatra bagian utara dan tengah tanggal 17 – 18 September 2024.
Siklon Tropis Bebinca Diprediksi masih aktif di Samudra Pasifik timur laut Filipuna yang menyebabkan terbentuknya daerah Konvergensi di wilayah Laut Filipina dan Samudra Pasifik sekitar sistem.
Terlebih lagi, sistem ini menginduksi peningkatan kecepatan angin n>25knot (low level jet) memanjang di Laut Filipina dan Samudera Pasifik sekitar Sistem.
Daerah konvergensi lain terpantau di Kalteng dan dari teluk Tomini Sampai saat ini perairan Utara Gorontalo. Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau beradadi Samudra hindia barat Laut Aceh dan barat Bengkulu, di Laut Cina Selatan, di Laut Natuna, dan Samudra Pasifik utara Papua.
Menurut BMKG kondisi tersebut mampu Memanfaatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang konvergensi/konfluensi tersebut.
“Secara umum, kombinasi Kejadian Fantastis-Kejadian Fantastis cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 13 – 19 September 2024,” ujar lembaga.
Daftar daerah berpotensi hujan Dalam proses-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
– Aceh
– Sumatra Utara
– Sumatra Barat
– Riau
– Kepri
– Jambi
– Sumatra Selatan
– Bengkulu
– Papua Tengah
– Papua Pegunungan
– Papua
– Papua Selatan
Daerah berpotensi angin kencang:
– Aceh
– Sumatra Utara
– Riau
– Banten
– Jabar
– Jatim
– Kalbar
– Kalteng
– Kalsel
– Kaltim
– Kaltara
– NTB
– NTT
– Sulut
– Sulteng
– Sulsel
– Malut
– Maluku
– Papua Selatan
(tim/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA