Diplomat Korut Membelot ke Korsel usai ‘Kecewa’ dengan Kim Jong Un


Jakarta, CNN Indonesia

Seorang diplomat senior Korea Utara Diberitakan membelot bersama istri dan anaknya ke Korea Selatan pada November 2023 lalu. 

Pembelotan ini merupakan yang pertama dilakukan oleh seorang diplomat tingkat tinggi Korut sejak 2016.

Surat kabar Korea Selatan, Chosun Ilbo dan Yonhap, melaporkan Ri Il Kyu (52) lari ke Korea Selatan bersama keluarga kecilnya ketika ia menjadi konselor di Kedutaan Besar Korut di Kuba.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia melarikan diri setelah kecewa terhadap rezim Kim Jong Un dan merasa diperlakukan tak adil atas pekerjaan yang Ia lakukan.

“Saya membeli tiket pesawat dan menelepon istri dan anak saya untuk memberi tahu mereka mengenai keputusan saya, enam jam sebelum pembelotan. Saya tidak mengatakan Nanti akan pergi ke Korea Selatan. Saya hanya mengajak untuk hidup di luar negeri,” kata Ri, seperti dikutip Reuters.

Mengikuti keterangan kepada Chosun Ilbo, Ri bertugas di kedutaan di Kuba untuk menghalangi Korea Selatan dan sekutu lama Kuba menjalin hubungan diplomatik dengan negara Karibia di selatan Amerika Serikat bagian timur tersebut.

Korut dan Kuba sendiri menjalin hubungan diplomatik sejak Februari.

Ri masuk ke Kementerian Luar Negeri Korea Utara pada 1999 silam. Ia menerima penghargaan dari Kim Jong Un karena berhasil bernegosiasi dengan Panama untuk mencabut penahanan kapal Korea Utara yang tertangkap membawa senjata dari Kuba pada 2013.

Ri memutuskan untuk membelot ke Korsel ketika permohonannya untuk pergi ke Meksiko guna melakukan perawatan medis ditolak tahun lalu.

Ri tidak memusingkan kerabatnya di Korut lantaran orang tua dan mertuanya Pernah meninggal dunia.

Warga Korut yang kedapatan mencoba membelot biasanya Nanti akan menghadapi hukuman berat, termasuk kematian, menurut kelompok HAM serta para pembelot yang berhasil.

Hanya sedikit warga Korut yang tinggal di Korsel selama beberapa tahun terakhir karena pembatasan penyeberangan di perbatasan serta karena mahalnya biaya perantara.

Tahun lalu, tercatat hanya sebanyak 196 pembelot Korut yang datang ke Korsel. Jumlah ini turun drastis dari semula 2.700 pembelot pada 10 tahun lalu.

Terakhir kali warga berpangkat tinggi Korut membelot ke Korsel yaitu ketika Tae Yong-ho, mantan Wakil Duta Besar Korut untuk Inggris, melepaskan diri dari Korut pada 2016.

(blq/dna)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA