Bisnis  

DJP Jawab Polemik Saaih Halilintar Gagal ke PON karena Tak Punya NPWP


Jakarta, CNN Indonesia

Direktorat Jenderal Retribusi Negara (DJP) Kementerian Keuangan buka suara terkait Saaih Halilintar yang gagal ikut PON 2024 sebagai Olahragawan golf mewakili Banten karena tidak memiliki NPWP.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Dwi Astuti mengatakan kegagalan kepesertaan Saaih Halilintar dalam PON tidak terkait dengan tugas dan fungsi DJP. Setelah dilakukan pengecekan data, adik Atta Halilintar tersebut Pernah memiliki NPWP.

“Mengikuti administrasi DJP, yang bersangkutan (Saaih) Pernah mempunyai NPWP sejak 2020,” kata Dwi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (11/9).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Dwi, persyaratan kepemilikan NPWP dalam kepesertaan PON merupakan Syarat dari panitia penyelenggara, bukan dari DJP.

Sekalipun demikian, ia menekankan bahwa banyak kerugian yang Berniat dialami masyarakat Manakala tidak memiliki NPWP.

Contohnya, dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan, mendapatkan layanan yang mensyaratkan NPWP seperti pengajuan kredit perbankan, pembuatan izin usaha atau SIUP, melamar pekerjaan, dan sebagainya.

“Bagi Dianjurkan Retribusi Negara yang tidak memiliki NPWP maka tidak dapat memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara,” jelasnya.

Untuk itu, bagi Dianjurkan Retribusi Negara yang Pernah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif untuk memiliki NPWP, tetapi tidak mendaftarkan diri untuk memperolehnya, maka DJP Berniat menerbitkan NPWP tersebut tanpa persetujuan.

“DJP berhak untuk menerbitkan NPWP secara jabatan dengan kewajiban perpajakannya yang dimulai sejak syarat subjektif dan objektif terpenuhi. Hal ini diatur Mengikuti Syarat Pasal 2 ayat (4) dan (4a) Perundang-Undangan KUP,” pungkasnya.

Sebelumnya, Manajer Tim PON Cabor Golf dari Provinsi Banten, Paulus Rudy mengungkap semua Olahragawan Dianjurkan memenuhi syarat administrasi KTP, NPWP, BPJS, Kartu Keluarga, Sampai saat ini KIA. Sekalipun demikian, Saaih ternyata tidak memiliki NPWP dan BPJS Kesehatan sehingga gagal.

“Pihak Saaih sampai tanggal 30 Juli ada WA ke saya, masih menanyakan ‘Om apakah bisa NPWP-nya pakai orang tuanya?’ Pertanyaan saya berarti, satu belum diurus, kedua saat itu Bahkan saya menjawab, ‘Maaf, Saaih belum bisa ikut PON karena tidak lolos sebagai administrasi’,” ungkap Paulus Rudy, dikutip dari detik.com.

(ldy/pta)



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA