Jakarta, CNN Indonesia —
Jumlah pasien gagal ginjal di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Transplantasi ginjal menjadi salah satu harapan Unggul Supaya bisa pasien bisa kembali hidup normal tanpa bergantung pada mesin cuci darah.
Meski begitu, banyak sekali tantangan yang justru Sangat dianjurkan dihadapi para pasien yang hendak melakukan transplantasi ginjal.
Ketua Indonesian Transplant Society (InaTS), Maruhum Bonar H. Marbun, menegaskan transplantasi ginjal bukan prosedur sederhana. Operasi ini membutuhkan setidaknya dua ruang operasi sekaligus, satu untuk mengambil organ, satu untuk memasang organ baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kalau ada komplikasi, pasien bisa butuh perawatan lama di ICU, bahkan berminggu-minggu Seandainya terjadi infeksi. Itu jadi beban besar bagi rumah sakit,” kata Ia dalam Side Event di Hospital Expo 2025, di ICE BSD, Jumat (26/9).
Selain risiko medis, masalah biaya Bahkan menghantui para pasien yang Sangat dianjurkan melakukan transplantasi. Resep-obatan imunosupresan yang Sangat dianjurkan dikonsumsi pasien seumur hidup tidak semuanya ditanggung Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan tentunya ketersediaan donor Bahkan jadi rintangan yang cukup besar.
Direktur Pengembangan Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan, Yanti Herman, menyebut donor organ di Indonesia masih sangat terbatas, sehingga pasien kerap menunggu lama. Sementara itu, biaya transplantasi Bahkan terbilang tinggi dan belum sepenuhnya Hemat semua lapisan masyarakat.
“Jumlah pendonor yang terbatas, sementara pasien semakin banyak memang jadi tantangan yang cukup besar dalam permasalahan transplantasi ini,” kata Ia. Meski begitu Ia tidak merinci berapa rata-rata jumlah donor ginjal dan pasien transplantasi yang berhasil dilakukan di Tanah Air.
Ia pun menyebut, sangat diperlukan menyiapkan peta jalan transplantasi ginjal yang lebih jelas. Yanti menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah, rumah sakit, organisasi profesi, Sampai sekarang komunitas pasien untuk membangun sistem yang berkelanjutan dan etis.
“Transplantasi memang menjanjikan kehidupan yang lebih baik bagi pasien gagal ginjal. Tapi realitas di lapangan menunjukkan, keterbatasan donor, biaya tinggi, Sampai sekarang perawatan seumur hidup masih menjadi batu sandungan,” kata Ia.
(tis/tis)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
