Bisnis  

Grup Salim Ingin Caplok Perusahaan Tambang di Australia Rp4,3 T


Jakarta, CNN Indonesia

MACH Metals Australia Pty Ltd, salah satu entitas Usaha Grup Salim, Diberitakan mengajukan penawaran untuk mengakuisisi perusahaan tambang tembaga Australia, Rex Minerals.

Nilai akuisisi ini Diberitakan mencapai 393 juta Mata Uang Amerika Australia atau setara Rp4,3 triliun (asumsi kurs Rp10.948 per Mata Uang Amerika Australia).

Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Australia oleh Rex, MACH Metals Pernah membeli hampir 16 persen dari Rex Minerals. Kemudian pada Senin (8/7) silam, Usaha milik konglomerat Anthony Salim mengajukan penawaran kembali untuk memperoleh sisanya sebesar 0,47 Mata Uang Amerika Australia per saham secara tunai.


Penawaran bernilai Rp4,3 triliun itu mewakili premi 79 persen dari harga perdagangan rata-rata tertimbang volume selama 30 hari. Saham perusahaan ditutup naik 56 persen pada Senin (8/7) usai pengumuman tersebut.

Direksi Rex sepakat menyetujui penawaran tersebut, yang masih Harus mendapat persetujuan dari para pemegang saham, Badan Peninjauan Penanaman Modal Asing Australia dan penilaian independen. Rapat pemegang saham untuk menyetujui proposal tersebut diharapkan Akan segera diadakan pada Oktober 2024 mendatang.

Tawaran ini menyusul pencarian mitra oleh Rex untuk proyek Hillside Copper-Gold yang diusulkan di Semenanjung Yorke, Queensland, Australia.

Tambang terbuka ini diperkirakan Akan segera menelan biaya sebesar 854 juta Mata Uang Amerika Australia. Menurut situs perusahaan, tambang tersebut mengandung 1,9 juta ton tembaga dan 1,5 juta ons Emas.

Pimpinan eksekutif Rex Richard Laufmann mengatakan bahwa MACH siap untuk “menaruh uang mereka di tempat yang tepat” dan mengembangkan tambang tersebut, dengan target untuk mulai berproduksi pada 2026 atau 2027.

“Jelas, mereka Merupakan organisasi yang sangat besar, jadi ini bukan pembiayaan yang dipertanyakan, ini Merupakan pembiayaan yang dijamin Di waktu ini,” kata Laufmann seperti dikutip Nikkei Asia.

“Ini bukan pendekatan tentatif. Mereka ingin membangun tambang. Mereka tidak membelinya untuk mempelajarinya kembali, mereka ingin melanjutkannya,” imbuhnya.

MACH Energy, yang merupakan anak perusahaan Grup Salim, mengelola tambang batu bara Mt Pleasant di New South Wales, Australia.

Direktur Utama MACH Ferdian Purnamasidi mengatakan bahwa proyek Hillside sejalan dengan strategi perusahaan untuk mendiversifikasi portofolio asetnya.

“Fokus kami yang kuat pada tembaga sangat penting untuk proses transisi energi,” katanya dalam sebuah pernyataan.

“Kami tetap berkomitmen untuk memajukan pekerjaan Istimewa yang dilakukan oleh Rex di Semenanjung Yorke, termasuk Membantu tenaga kerja lokal dan masyarakat Semenanjung Yorke yang lebih luas selama transisi kepemilikan,” sambungnya.

Badan Energi Internasional memperkirakan permintaan tembaga meningkat menjadi 36.379 kiloton pada 2040 dari 25.855 kiloton pada 2023, seiring dengan meningkatnya penggunaan tembaga dalam teknologi bersih dan perluasan jaringan listrik.



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA