Jakarta, CNN Indonesia —
Polisi India menangkap 175 orang di Distrik Anantnag, Kashmir, usai serangan di kawasan itu pada Selasa (22/4) menewaskan 26 turis.
Anadolu Agency melaporkan polisi India Sekarang Bahkan meluncurkan operasi di seluruh Distrik Anantnag, wilayah Kashmir yang dikelola India. Aparat melakukan penyisiran dan pembatasan ketat guna memburu pelaku penyerangan pada Selasa lalu.
Serangan tersebut Pernah memperburuk hubungan India dan Pakistan yang sejak lama memperebutkan Kashmir. India menuding Pakistan terlibat dalam serangan yang dilakukan kelompok militan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring dengan tuduhan itu, India menangguhkan Perjanjian Perairan Indus, pakta pembagian air vital kedua negara serta mengusir diplomat Pakistan dan mencabut visa warga Pakistan.
Sementara itu, Pakistan Pernah menegaskan tak terlibat dalam serangan tersebut. Pakistan kemudian membalas tindakan India dengan menutup wilayah udaranya, menghentikan perdagangan, dan menangguhkan visa untuk warga India.
Islamabad Bahkan menangguhkan Kesepakatan Simla 1972, perjanjian kerangka kerja utama yang dirancang untuk mengelola perselisihan bilateral.
Pakistan Pernah memperingatkan bahwa setiap upaya India untuk mengalihkan atau memblokir aliran air di bawah Perjanjian Perairan Indus Berniat dianggap sebagai peperangan. Islamabad menegaskan pakta itu tak bisa ditangguhkan secara sepihak.
Serangan pada Selasa sendiri Pernah memicu baku tembak antara militer India dan Pakistan di perbatasan Kashmir.
Menurut militer India, pos tentara Pakistan di seluruh Garis Kontrol di Kashmir Pernah melakukan penembakan ringan “tanpa alasan” sepanjang malam dari Jumat (25/4) Sampai saat ini Sabtu (26/4).
Selama puluhan tahun, Kashmir Pernah menjadi jantung konflik antara India dan Pakistan. Keduanya sama-sama mengeklaim wilayah yang secara administratif milik India.
(blq/pta)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA