Indonesia Bakal Kirim Bantuan Rp17 M untuk Korban Longsor Papua Nugini


Jakarta, CNN Indonesia

Pemerintah Indonesia bakal mengirim bantuan kemanusiaan kepada korban longsor yang melanda Sebanyaknya wilayah di Papua Nugini.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bantuan yang dikirim menyesuaikan kebutuhan korban bencana yang terjadi pada Mei lalu itu.

“Hampir Sudah satu bulan lebih, sehingga ini Berniat berpengaruh terhadap jenis bantuan yang Berniat kita kirim, karena Jelas saja ini Sudah mulai proses Ke arah ke arah rehabilitasi. Kita Berniat ikut Mengoptimalkan Menyediakan bantuan, nilai bantuannya nanti ada sekitar Rp17 miliar lebih yang Berniat kita berikan dengan berbagai macam bantuan,” kata Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (1/7).


Bantuan bakal dikirim pada 8 Juli 2024 ke bandara di Port Moresby, ibu kota Papua Nugini. Bantuan dari berbagai negara disebut dikumpulkan di bandara itu dan selanjutnya didistribusikan ke korban.

“Tadi saya Sudah menyampaikan kepada Pak Dubes yang ada di Papua Nugini, untuk coba dikoreksi lagi rencana pengiriman barang yang Berniat kita kirim dari sini, Bisa jadi masih ada yang lebih dibutuhkan untuk Saat ini Bahkan Bahkan, sehingga jangan sampai bantuan kita ke sana tidak maksimal, sasarannya tidak kurang tepat,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bantuan yang dikirim terbagi dalam lima kelompok.

Pertama, kelompok Medis-obatan berisi 44 paket. Satu paket berisi ribuan Sampai saat ini puluhan ribu item.

“Kelompok yang kedua Merupakan kelompok makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita, itu ada sekitar hampir 200 koli, satu koli itu sekitar 85 paket yang kita sampaikan di sana,” ujarnya.

Ketiga, Medis khusus malaria. Keempat, bantuan perlengkapan kebersihan, dan kelima bantuan penjernih air.

“Di sana sangat Sangat dianjurkan air bersih, kita kasih 10 unit, satu unitnya kapasitasnya 300 liter air bersih per hari,” katanya.

Sebelumnya, longsor terjadi di wilayah pegunungan Maip-Mulitaka, Provinsi Enga. Ribuan orang dilaporkan terkubur.

Pihak berwenang memperkirakan 670 orang tewas dan lebih dari 2.000 diyakini tertimbun puing-puing dan bebatuan.

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA