Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Dunia bereaksi keras usai kabinet Israel melegalkan lima pos permukiman illegal Yahudi di Tepi Barat, Palestina.
Sementara itu, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati menyatakan negaranya Sekarang Dalam proses darurat akibat konflik antara kelompok Hizbullah dengan Israel.
Berikut Kilas Internasional hari ini, Selasa (2/7).
Kabinet Israel sepakat “melegalkan” lima pos permukiman di Tepi Barat dan Hukuman atas otoritas Palestina pada Kamis (27/6) malam waktu setempat.
Media resmi pemerintah, KAN, melaporkan Kabinet Keamanan menyetujui usulan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich untuk legalisasi lima pos permukiman di Tepi Barat.
Pos tersebut merupakan komunitas kecil yang dibangun oleh pemukim ilegal Israel, di tanah milik Palestina tanpa persetujuan pemerintah negara Zionis itu.
Israel menyerukan pengelolaan Jalur Gaza ke pasukan internasional sekaligus untuk menggantikan mereka di sana.
Sekalipun, Palestina menolak mentah-mentah usulan tersebut. Juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh menyebut tak ada pengakuan apa pun terkait gagasan Israel.
“Tak ada legitimasi untuk pasukan asing apa pun di wilayah Palestina,” kata Rudeineh
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati menyatakan negaranya Sekarang Bahkan Dalam proses darurat Pertempuran karena konflik Israel vs kelompok milisi Hizbullah di Lebanon selatan.
Dalam pernyataannya ketika berkunjung ke Lebanon selatan pada Sabtu (29/6), Mikati mengatakan Sekarang Bahkan negaranya Sebelumnya mengalami “kehancuran” imbas ketegangan antara Israel dan Hizbullah. Bukan cuma itu, banyak pula warga Lebanon yang tewas akibat ketegangan itu.
“Mereka berbicara Pertempuran dengan kita. Kita bisa melihatnya. Kita mengalami kehancuran dan orang-orang meninggal dunia. Kami harap Pertempuran tak Berniat meluas. Dan kami menantikan stabilitas jangka panjang di wilayah Selatan yang kami cintai,” kata Mikati.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA