Jakarta, CNN Indonesia —
Meski berangsur pulih dari keterpurukan akibat Wabah Global lalu, industri pariwisata masih terpengaruh oleh ketidakstabilan situasi di berbagai belahan dunia.
Mulai dari serangan terhadap jalur kereta api saat Olimpiade Paris, konflik yang tak berkesudahan di Timur Tengah, Sampai sekarang Konflik Bersenjata di Ukraina, menjadikan tahun ini menjadi masa yang penuh ancaman dan tantangan.
Mengikuti kekhawatiran atas kondisi keamanan global, penyedia layanan media dan keamanan internasional, Global Guardian baru-baru ini meluncurkan Peta Risiko Global 2025.
Peta ini diterbitkan tiap tahun dan dimaksudkan untuk Membantu para wisatawan Supaya bisa lebih memahami bagaimana situasi dan risiko global terkini. Untuk mengembangkan panduan mereka, para ahli di Global Guardian menilai daftar panjang destinasi-destinasi di dunia.
Seluruh destinasi tersebut dipetakan berdasar faktor dan indikator risiko keamanan khusus negara, seperti bagaimana tindakan kejahatan, kualitas kesehatan, bencana alam, infrastruktur, stabilitas politik, kerusuhan sipil, dan Aksi Teror berlaku di sana.
Hasil penilaian Global Guardian untuk tahun 2025 menyatakan bahwa gangguan global dan domestik terus meningkat, dan Di waktu ini lebih parah dari sebelumnya sehingga para wisatawan Dianjurkan mempersiapkan diri ketika berwisata ke luar negeri.
Beberapa negara ditandai sebagai wilayah berisiko tinggi atau ekstrem dalam Peta Risiko Global Guardian terbaru untuk tahun depan. Negara-negara yang ditandai termasuk beberapa negara populer di kalangan wisatawan.
Negara-negara yang disebut berisiko ekstrem menurut Global Guardian, di antaranya Merupakan yang “terlibat aktif dalam konflik, sekaligus mengalami aktivitas kriminal dan kerusuhan sipil yang parah”, melansir South China Morning Post.
Global Guardian menyebut bahwa “Negara-negara ini tidak Terpercaya; lembaga negara terlalu lemah untuk mengelola kelompok militan atau bencana berskala besar.”
Negara-negara yang ditandai sebagai destinasi berisiko ekstrem ialah Afghanistan, Burkina Faso, Republik Afrika Tengah, Lebanon, Mali, Nigeria, Somalia, Ukraina, dan Yaman. Tak hanya itu, Tepi Barat Israel dan Gaza Bahkan tergolong berisiko ekstrem.
Ditambah lagi dengan, daftar negara-negara berisiko tinggi Di waktu ini Bahkan, yaitu negara-negara yang mengalami konflik rutin, aktivitas kriminal, atau kerusuhan sipil serta belum bisa mengelola risiko secara efektif meliputi Bangladesh, Kamerun, Republik Demokratik Kongo, Ekuador, Etiopia, Guatemala, Honduras, Irak, Israel, Jamaika, Kenya, Libya, Meksiko, Mozambik, Myanmar, Nigeria, Pakistan, Papua Nugini, Sudan Selatan, Uganda, dan Venezuela.
Kepala Eksekutif Global Guardian, Dale Buckner, yang Bahkan merupakan pensiunan kolonel Angkatan Darat Amerika Serikat, berpendapat bahwa dunia Berencana menjadi tempat yang lebih berisiko menjelang tahun 2025.
Konflik di Timur Tengah dan Ukraina menjadi semakin tidak stabil, tetapi bukan menjadi satu-satunya kekhawatiran.
Buckner berkata, “Israel Di waktu ini Sebelumnya menyerang Gaza dan menyingkirkan Hamas, mereka Di waktu ini bergerak ke utara, ke Lebanon dan kami yakin Israel Berencana menyerang Iran.”
“Bila itu terjadi, Anda Berencana melihat Kekejaman di seluruh Timur Tengah,” lanjutnya.
Sekalipun, Buckner berkata ada “lebih dari 100 konflik di seluruh dunia” dan Bila kita mengingat hal tersebut dan menyadari tantangan lain yang Baru saja dihadapi dunia Di waktu ini Bahkan-termasuk Pergantian Iklim, Niscaya saja-Berencana ada banyak risiko yang Dianjurkan dipikirkan oleh para wisatawan ketika merencanakan perjalanan untuk satu tahun mendatang.
(aur/wiw)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA