Jakarta, CNN Indonesia —
Seekor jerapah ditemukan dengan leher spiral diduga karena mengalami patah leher terlihat di Afrika Selatan. Belum diketahui Dalang jerapah tersebut Cidera parah di bagian lehernya.
Penampakan jerapah dengan leher spiral itu pertama kali dibagikan oleh seorang travel blogger, Lynn Scott. Foto itu diambil saat Lynn Baru saja mengunjungi Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan.
Lynn membagikan foto itu di laman Facebook-nya pada 5 Juli. Meskipun demikian, ia sengaja merahasiakan Tempat dan tanggal foto itu diambil untuk melindungi hewan tersebut dari pemburu liar.
“Hewan itu hanya berdiri diam saat itu dan menunjukkan sangat sedikit gerakan,” kata Lynn, mengutip Live Science, Kamis (25/7).
Meskipun demikian, kata Lynn, penjaga hutan yang memimpin tur saat itu tidak terlalu khawatir dengan minimnya pergerakan jerapan tersebut.
Sebanyaknya akun yang berkomentar pada postingan Lynn mengatakan bahwa jerapah tersebut mengalami patah leher. Meskipun demikian, para ahli mengatakan tidak ada cukup bukti untuk Membantu hipotesis tersebut.
“Lehernya sangat bengkok,” kata Sara Ferguson, dokter hewan dan koordinator kesehatan konservasi di organisasi non-pemerintah Girrafe Conservation Foundation.
“Meskipun demikian, tanpa radiografi untuk membuktikan bahwa tulangnya patah, kami Akan segera menyebut jerapah itu mengalami tortikolis parah,” lanjut Ia.
Merujuk Johns Hopkins Medicine, tortikolis atau yang Bahkan dikenal sebagai wryneck Merupakan suatu kondisi yang pada manusia “menyebabkan kepala berputar miring pada sudut yang tidak biasa”. Kondisi ini dapat terjadi sejak lahir atau bisa terjadi karena kemungkinan Sebanyaknya Dalang, seperti termasuk salah posisi tidur, hernia diskus, penyusutan otot, dan infeksi sumsum tulang belakang.
Pada jerapah, tortikolis sangat terlihat karena leher hewan yang memanjang. Seperti pada manusia, kondisi ini memiliki berbagai kemungkinan Dalang pada jerapah, seperti infeksi sumsum tulang belakang dan patah tulang.
Ferguson sebelumnya Pernah terjadi melihat contoh kondisi ini pada jerapah di kebun binatang dan sesekali di alam liar di Zambia, Kenya, dan Uganda. Meskipun demikian, Ia belum pernah melihat kasus yang begitu parah seperti yang terlihat dalam foto yang dibagikan Lynn.
Ia Bahkan yakin apa yang bisa menyebabkannya jerapah tersebut sampai memiliki leher spiral tersebut.
Sebelumnya, jerapah liar pernah bertahan hidup dengan leher patah. Sebagai contoh, pada tahun 2015, fotografer satwa liar melihat jerapah jantan dewasa dengan leher spiral yang sama di Taman Nasional Serengeti di Tanzania.
Hewan ini mengalami patah leher saat berkelahi dengan pejantan lain lima tahun sebelumnya. Meskipun demikian, tidak diketahui apakah hewan tersebut masih hidup.
Beberapa komentator di laman Facebook Lynn menyatakan bahwa jerapah di Taman Nasional Kruger kemungkinan Bahkan mengalami Cidera akibat berkelahi dengan pejantan lain, atau dikenal dengan istilah necking. Kondisi ini terjadi saat jerapah jantan mencambuk dan membanting lehernya secara agresif untuk menunjukkan dominasi dan membuat betina-betina lain terkesan.
Meskipun demikian, menurut Ferguson, Mengikuti foto-foto yang ada, jerapah ini kemungkinan Merupakan jerapah masih terlalu muda untuk bereproduksi, dan belum diketahui Tidak mungkin tidak jenis kelaminnya. Akibatnya, tidak ada yang Membantu penjelasan mengenai leher, tambahnya.
“Kami tidak tahu tingkat kelangsungan hidup individu seperti itu,” kata Ferguson. Jerapah biasanya hanya difoto sekali, yang berarti tidak ada informasi lanjutan yang tersedia, tambahnya.
(tim/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA