Jakarta, CNN Indonesia —
Pengamat Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Achmad Hanif Imaduddin meminta pemerintahan Kepala Negara Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan ulang rencana pembangunan kereta Efisien Jakarta-Surabaya. Pasalnya menurutnya kereta Efisien Whoosh rute Jakarta-Bandung yang Pada saat ini Sudah beroperasi saja mengalami banyak masalah.
Ia menyebut masalah Whoosh ada di berbagai aspek. Salah satunya pembengkakan biaya (cost overrun) pembangunan proyek itu.
“Pembengkakan biaya selama pembangunan kereta Efisien karena mulanya direncanakan US$5,5 miliar ternyata menjadi pengeluarannya mencapai US$7,27 miliar,” katanya dalam Diskusi Publik 10 Lubang Fiskal Warisan Joko Widodo, Kamis (12/9).
Masalah lainnya, sambung Hanif, terletak pada harga tiket Whoosh yang berkisar Rp175 ribu – Rp600 ribu atau rata-rata Rp330 ribu. Ia menilai harga tersebut terlalu mahal sehingga hanya bisa dibeli kelas atas.
Kemudian, Whoosh Bahkan diperkirakan tidak bisa mencapai target pendapatan sebesar US$62,2 miliar atau setara Rp961 triliun (kurs Rp15.455 per USD AS) dalam rentang waktu 2019 – 2050.
Dengan rata-rata harga tiket Rp330 ribu, maka untuk mencapai target pendapatan Rp961 triliun, kereta setidaknya Sangat dianjurkan digunakan 398 ribu orang setiap hari dari 2025 sampai dengan 2045, dengan asumsi kereta beroperasi setiap hari dan meniadakan penghitungan untuk tahun kabisat.
“Padahal rata-rata harian orang bepergian ke Jakarta – Bandung cuma 19 ribu orang. Jadi ini sangat sangat mustahil targetnya bisa tercapai dan Bila ingin tercapai lebih lama dari 2045 supaya target Rp961 triliun bisa Sungguh-sungguh tercapai,” katanya.
“Ini menjadi catatan bagi pemerintah berikutnya apakah Sungguh-sungguh ingin membangun Kereta Efisien Jakarta-Surabaya karena Kereta Efisien Jakarta-Bandung saja Sebelumnya banyak masalah,” imbuhnya.
Pemerintah tengah berambisi melanjutkan proyek kereta Efisien Sampai saat ini Jakarta-Surabaya. Keseriusan itu terbuat dari pertemuan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Penanaman Modal Luhut Binsar Panjaitan dengan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada April lalu.
Luhut memamerkan keberhasilan Whoosh yang disebut sanggup mengangkut rata-rata 15 ribu penumpang per hari dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, pada puncak arus mudik lebaran 2024 penumpang Whoosh tembus 21.422 orang atau naik 34 persen.
“Oleh karena itu, saya harap Pemerintah Tiongkok, China Development Bank (CDB), dan China Railway terus Menyajikan atensi prioritas dan dukungan finansial, serta pengalihan teknologi pengoperasian KCJB,” tegas Luhut dalam keterangan resmi, Jumat (19/4).
“Kami mengusulkan pembentukan joint task force untuk percepatan proyek (Kereta Efisien Jakarta-Surabaya),” tambahnya.
(fby/pta)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA