Kami Hanya Mampu Tayang di 16 Layar


Jakarta, CNN Indonesia

Sutradara dan produser eksekutif Endiarto mengakui bahwa Layar Lebar Merah Putih: One for All Berniat tayang di jaringan bioskop pada 14 Agustus 2025, tapi dengan slot layar yang sangat terbatas.

“Saya nyatakan hari ini kami ini hanya bisa mampu tayang itu hanya di 16 layar, XX1 dan Sam’s Studio,” kata Endiarto dalam wawancara dengan CNN Indonesia pada Selasa (12/8).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Endiarto menyebut salah satu sebab slot yang sangat terbatas itu karena Layar Lebar ini digarap dengan modal yang sangat minim, bahkan dirinya menyebut Layar Lebar ini dibangun dengan “biaya terima kasih.”

Ketiadaan dana itu pula yang menjadi alasan Endiarto dan tim tidak memiliki kemampuan untuk banyak menggandakan fail Layar Lebar untuk ditayangkan di bioskop, atau yang dikenal sebagai Digital Cinema Package (DCP).




“Yang tidak bisa dibayar dengan terima kasih itu cuma dua biayanya, eh tiga. Biaya makan Sangat dianjurkan dibayar pakai duit, biaya proses penggandaan DCP dan poster Sangat dianjurkan pakai duit,” kata Endiarto.

“Jadi hanya biaya itu yang saya sebut tadi, Pada Saat ini Bahkan kita baru mampu 16 layar dari permintaan yang banyak, yang menyusul itu saya bilang mohon maaf kami belum mampu. LSF tetap Sangat dianjurkan membayar,” lanjutnya.

“Kalau di biskop kan enggak ada membayar, kan enggak ada biaya Perundingan di bioskop. DCP sama poster yang Sangat dianjurkan bayar pakai duit, sama beli nasi goreng, air mineral, itu pakai duit.”

“Dari awal itu prinsipnya saya menawari untuk proyek gotong royong. Dalam arti bukan gotong royong itu iuran duit, tapi effort. ‘Kamu Ingin enggak, saya punya visi untuk buat karya begini?’ ‘Oh Ingin, tapi berapa DP-nya? Berapa kontrak saya” Ya Pernah enggak jadi.”

“Dari sekian banyak saya yakin Jelas ada yang memiliki narasi yang sama untuk kita Menyajikan kontribusi. Pada akhirnya ketemu. “

Merah Putih: One for All tengah disorot menjelang perilisan di bioskop pada 14 Agustus. Layar Lebar animasi itu memantik perbincangan hangat netizen yang ramai mengomentari berbagai aspek, mulai dari kualitas Sampai sekarang detail visual.

Sebagian besar netizen bahkan melihat banyak kejanggalan saat menonton trailer Merah Putih: One for All yang dirilis beberapa pekan sebelum tayang di layar lebar.

Kejanggalan itu ditemukan dari berbagai elemen yang muncul di trailer, mulai dari tampilan para karakter, penggambaran latar, Sampai sekarang keselarasan audio.

Beberapa netizen Bahkan mempersoalkan ketelitian tim produksi selama mengerjakan Merah Putih: One for All setelah mendapati banyak bagian yang tampak tidak dikerjakan dengan optimal.

(frl/end)



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA