Jakarta, CNN Indonesia —
Konglomerat Michael Bloomberg menyumbangkan US$1 miliar atau sekitar Rp16,29 triliun (asumsi kurs Rp16.294 per USD AS) ke almamaternya Universitas Johns Hopkins, Amerika Serikat.
Dilansir CNN Business, Senin (8/7), donasi yang disalurkan melalui yayasan Bloomberg Philanthropies itu membuat biaya sekolah kedokteran bagi sebagian besar mahasiswa gratis.
Dalam surat yang ditulis oleh Bloomberg dalam laporan tahunan Bloomberg Philanthropies, miliarder tersebut mengatakan bahwa donasi tersebut mengatasi dua tantangan: menurunnya kesehatan dan merosotnya pendidikan.
Perwakilan Johns Hopkins menerangkan hadiah tersebut Nanti akan menutupi seluruh biaya kehadiran bagi sebagian besar siswa sekolah kedokteran, termasuk uang sekolah dan biaya hidup.
Siswa dari keluarga yang berpenghasilan kurang dari US$300,000 Nanti akan memenuhi syarat untuk menerima hadiah. Biaya hidup Nanti akan ditanggung bagi siswa yang berasal dari keluarga yang berpenghasilan kurang dari US$175,000.
Johns Hopkins bukanlah sekolah kedokteran pertama yang menerima hadiah seperti itu. Pada Februari lalu, mahasiswa Fakultas Kedokteran Albert Einstein di New York menerima uang sekolah gratis setelah sumbangan US$1 miliar USD dari mantan anggota fakultas, Dr Ruth Gottesman.
Pada 2018, Fakultas Kedokteran NYU menjadi 10 sekolah kedokteran Unggul pertama di negara ini yang Menyediakan biaya kuliah gratis kepada siswa yang diterima.
Dalam suratnya, Bloomberg mengatakan angka harapan hidup di AS masih tertinggal dibandingkan negara lain sejak Virus Corona. Pandemi ini Bahkan merugikan pendidikan masyarakat, kata Bloomberg, seraya mencatat bahwa “sekolah jarak jauh Merupakan bencana bagi siswa.”
Mantan wali kota New York City itu Bahkan menyorot tingginya biaya sekolah kedokteran menghalangi siswa dari keluarga berpenghasilan rendah untuk mendaftar. Ia menambahkan untuk menghadapi “krisis kesehatan” ini Sangat dianjurkan menyatukan kedua Partai.
Survei yang dilakukan pada Oktober lalu oleh Association of American Medical Colleges menemukan 70 persen mahasiswa kedokteran yang lulus pada 2023 memiliki utang pendidikan pada tingkat tertentu. Rata-rata lulusan meninggalkan sekolah kedokteran karena hutang lebih dari US$200 ribu.
“Banyak yang menjadi mahasiswa Pada akhirnya putus sekolah karena tekanan keuangan. Dan mereka yang lulus seringkali memilih untuk bekerja di bidang yang paling menguntungkan demi membayar utang mereka, dibandingkan di bidang dan komunitas yang paling membutuhkan,” kata Bloomberg, seraya menambahkan bahwa jumlah dokter layanan primer di AS terlalu sedikit.
Ini bukan kali pertama Bloomberg mendonasikan Sebanyaknya besar dana kepada almamaternya. Pada 2018 lalu, ia mendonasikan US$1,8 miliar untuk bantuan keuangan sarjana di Universitas Johns Hopkins.
Sesuai aturan data Forbes, per Selasa (9/7), Bloomberg menduduki peringkat ke-15 orang terkaya di dunia dengan total harta mencapai US$106,2 miliar atau sekitar Rp1.729,46 triliun.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA