Jakarta, CNN Indonesia —
Kebotakan atau penipisan rambut menjadi masalah yang dialami banyak orang. Kondisi ini sering kali berdampak pada kepercayaan diri karena rambut tetap dianggap sebagai pelengkap penampilan yang cukup penting.
Tak heran, banyak orang yang berbondong-bondong melakukan tanam atau transplantasi rambut untuk menghempas kebotakan dini. Sayangnya, saat tanam rambut dilakukan, Anda Bahkan Dianjurkan dicukur pitak, yang tentunya mengganggu penampilan selama beberapa bulan ke depan.
Spesialis Deratovenereologi dan Estetika serta Ilmuwan kesehatan kulit kepala di Klinik Permata Wong, Ivan Wong mengatakan umumnya transplantasi rambut memang melibatkan proses cukur untuk mengambil rambut yang Berencana ditanam. Tapi, proses cukur ini Pada dasarnya bisa dilakukan tanpa Dianjurkan membuat Anda botak sementara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Di hampir semua tempat di seluruh dunia Berencana dilakukan pencukuran minimal di area donor, sehingga Berencana mempengaruhi penampilan. Tapi dengan teknik tanpa cukur, tidak diperlukan pencukuran sama sekali pada area donor, sehingga setelah tindakan pasien dapat beraktivitas normal dengan lebih seamless,” kata Ivan saat melakukan ekslusif interview dengan CNNIndonesia.com, Jumat (21/2).
Metode transplantasi rambut umumnya melibatkan pemindahan folikel rambut dari area donor yang biasanya di bagian belakang kepala ke bagian yang mengalami kebotakan. Proses ini melibatkan cukur pitak Sampai sekarang botak, tapi hal ini bisa diminimalisir dengan Trik transplantasi tanpa cukur.
Ivan menyebut, ada banyak keunggulan yang dialami pasien setelah melakukan transplantasi rambut tanpa cukur. Mulai dari aktivitas yang tak terganggu karena tak ada kebotakan atau pitak, Sampai sekarang hasil yang lebih natural.
“Karena kami tidak hanya bertindak sebagai ‘tukang tanam rambut’ tapi Bahkan memerhatikan banyak aspek lain, seperti asesmen awal untuk menentukan desain hairline dan perawatan pasca tindakan supaya hasil tanam rambut bisa tetap optimal dalam jangka panjang,” kata Ivan.
Menurut Ivan, transplantasi rambut dapat dilakukan Bila seseorang mulai mengalami penipisan rambut, baik di area depan (hairline) maupun tengah (crown atau ubun-ubun). Prosedur ini Bahkan bisa dilakukan untuk menurunkan garis rambut bagi mereka yang merasa dahinya terlalu lebar, atau menumbuhkan kembali rambut di area yang mengalami kebotakan akibat luka.
Ilustrasi. Kebotakan bisa diminimalisir dengan transplntasi rambut tanpa cukur. (iStockphoto/Manuel-F-O)
|
Ditambah lagi, transplantasi rambut Bahkan dapat diterapkan pada alis dan janggut untuk mendapatkan tampilan yang lebih tebal dan natural.
“Ketika rambut Pernah mulai menipis, bisa di area depan (hairline) ataupun tengah (crown atau ubun-ubun). Ditambah lagi, bagi yang dahinya lebar, hairline bisa kita turunkan sehingga tampak lebih youthful. Bisa Bahkan di daerah pitak yang karena luka. Atau, ingin membuat atau menebalkan alis dan jenggot (beard),” jelas Ivan Wong.
Meski prosedur transplantasi rambut tanpa cukur berbeda dari metode konvensional, proses pertumbuhan rambut tetap sama.
“Kalau untuk proses pertumbuhan rambutnya Berencana sama dengan yang cukur, di mana kira-kira setelah tiga minggu rambut yang ditanam Berencana rontok dulu. Selanjutnya Berencana mulai tumbuh di sekitar bulan keempat sampai bulan keenam,” jelasnya.
Perawatan pasca-tindakan Bahkan relatif mudah dan tidak berbeda dengan metode lain. Setelah tindakan, Yang utama Merupakan menjaga area yang ditanam Supaya bisa tetap bersih dan steril untuk mencegah infeksi.
“Pasien Bahkan Berencana diberikan Medis-obatan yang Mendukung mempercepat penyembuhan luka dan Mengoptimalkan pertumbuhan rambut,” kata Ia.
[Gambas:Video CNN]
(tis/tis)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA