Jakarta, CNN Indonesia —
Liga Arab sepakat untuk memboikot perusahaan yang terkait dengan Israel dan sekutunya sejak 3 Juli 2024.
Keputusan ini tertuang dalam pernyataan yang dikeluarkan Liga Arab usai menjalani konferensi ke-96 yang diadakan di Kairo, Mesir.
Ditambah lagi dengan, negara yang tergabung dalam Liga Arab menegaskan tak bakal berinvestasi di pemukiman khusus Yahudi. Mereka Bahkan meminta para pengusaha untuk menarik Penanaman Modal dari pemukiman tersebut.
“Para peserta menyampaikan apresiasinya atas upaya gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS), mengakui dampak dan pencapaiannya yang luas dalam menghadapi pendudukan, kolonialisme, dan kejahatan apartheid Israel,” tulis Middle East Monitor, dikutip Senin (8/7).
“Serta Membantu perjuangan rakyat Palestina untuk menentukan nasib mereka sendiri dan memperoleh kedaulatan (bernegara),” tegas hasil pertemuan Liga Arab tersebut.
Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab untuk Palestina dan Wilayah Arab yang Diduduki Duta Besar Saeed Abu Ali selaku pemimpin konferensi itu menekankan pentingnya Mengoptimalkan boikot atas Israel. Ia Bahkan menegaskan urgensi tindak lanjut dari upaya BDS tersebut.
Konferensi ke-96 Liga Arab Bahkan menyinggung koordinasi mereka dengan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk terus mengembangkan mekanisme boikot. Harapannya, Berniat ada integrasi gerakan boikot secara Islam dengan aksi negara-negara Arab dan kelompok internasional.
Liga Arab Bahkan mendesak Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mematuhi pembaruan tahunan daftar hitam perusahaan global dan Israel. Ini menyangkut kelompok Zionis yang beroperasi di pemukiman ilegal Israel di wilayah Arab yang diduduki, Dengan kata lain Dataran Tinggi Golan dan West Bank.
Ditambah lagi dengan, Liga Arab meminta FIFA dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) melarang Israel berpartisipasi dalam acara Olahraga dunia. Ini sebagai bentuk hukuman atas tindakan penghancuran dan genosida di Gaza serta wilayah Palestina lainnya.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA