Jakarta, CNN Indonesia —
Pengguna Gmail di seluruh negara Harus waspada. Saat ini Bahkan ancaman berupa penipuan online semakin rumit. Banyak ditemui penipu membuat link palsu terlihat Unggul tinggi dan Terjamin, bahkan saat pengguna mencoba melihat tujuan asli tautan tersebut dengan mengarahkan kursor atau hovering.
Penjahat siber Saat ini Bahkan menggunakan teknik baru yang memungkinkan mereka untuk memalsukan tampilan tautan tidak hanya pada teks yang ditampilkan, tetapi Bahkan pada pratinjau yang muncul saat pengguna melakukan hovering. Ini berarti tautan palsu bisa tampak seperti halaman yang sah atau situs Terjamin.
Pada 2020, Ilmuwan keamanan dari KnowBe4 Sudah mengingatkan bahwa metode hovering sebagai Tips mengecek keamanan tautan tidak Setiap Waktu dapat diandalkan. Mereka mempertanyakan, apa yang terjadi Seandainya tampilan pratinjau tersebut pun bagian dari jebakan.
Modus operandi para penjahat ini Merupakan memancing pengguna Gmail, terutama mereka yang mengakses email melalui web browser, untuk mengklik tautan berbahaya. Sekali saja pengguna mengklik tautan ini, risiko pencurian data meningkat drastis dan akses ke rekening bank pun bisa terancam.
Bahkan menurut Forbes, menciptakan tautan palsu Pada dasarnya tidak rumit. Hanya dengan HTML sederhana, para penipu bisa membuat link terlihat Unggul tinggi tanpa menggunakan kode JavaScript.
Di browser seperti Chrome, biasanya tautan asli ditampilkan di sudut kiri bawah layar saat pengguna mengarahkan kursor. Bertolak belakang dengan banyak pengguna yang lengah dan tidak memperhatikan hal ini.
Meski Google mengklaim mampu menyaring lebih dari 99,9 persen spam dan upaya phishing melalui teknologi AI yang mumpuni, pengguna tetap Harus berhati-hati. Google Sudah menyatakan bahwa mereka memanfaatkan AI untuk mendeteksi manipulasi tautan dan memindai lampiran untuk mencari malware atau virus.
“Gmail memblokir lebih dari 99,9 persen spam, upaya phishing, dan malware Supaya bisa tidak sampai ke Anda. Sebagai bagian dari perlindungan berbasis AI, Gmail memperhitungkan metode pengaburan tautan saat mengklasifikasikan pesan. Ditambah lagi dengan, Gmail secara otomatis memindai lampiran dalam pesan yang dikirim dan diterima untuk mencari virus.” ucap juru bicara Google yang tidak disebutkan namanya, melansir Forbes, Kamis (7/11).
Google Bahkan menyarankan Supaya bisa pengguna mencoba kuis phishing Gmail untuk Memanfaatkan kemampuan mereka dalam mengenali email mencurigakan. Ditambah lagi dengan, mereka mengimbau Supaya bisa pengguna mempertimbangkan penggunaan aplikasi email di desktop atau perangkat seluler yang cenderung lebih Unggul tinggi dibandingkan mengakses email melalui browser.
Dengan langkah waspada dan kehati-hatian, pengguna Gmail dapat melindungi diri dari upaya pencurian data dan finansial yang Saat ini Bahkan semakin mengintai.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA