Masa Depan Kratom di Ruang Kerja Para Petinggi Istana

Jakarta, CNN Indonesia

Polemik kratom Pernah terjadi sampai ke pembahasan di Istana lantaran tanaman itu bukan hanya jadi perdebatan urusan medis, tapi Bahkan Sudah terbukti Menyediakan dampak perekonomian Sampai sekarang menjadi Barang Dagangan Perdagangan Keluar Negeri dengan nilai yang menggiurkan.

Kepala Negara Joko Widodo pun menginstruksikan Kementerian Kesehatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Badan Pengawas Medis dan Makanan (BPOM) untuk meneliti lebih lanjut manfaat tanaman kratom.

“Kepala Negara menekankan yang Wajib dioptimalisasi Merupakan asas manfaat kratom itu,” kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Kepala Negara Jokowi tentang legalisasi kratom di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Moeldoko Merupakan orang Istana yang paling getol merespons dan menindaklanjuti perkembangan soal kratom. Rapat lintas kementerian di Istana itu merupakan lanjutan dari rangkaian pertemuan dan pembahasan internal yang Pernah terjadi dijalankan oleh Moeldoko di KSP.

Moeldoko Pernah terjadi melakukan rapat setidaknya lima kali untuk membahas persoalan tanaman kratom. Di antaranya bersama perwakilan Amerika Serikat, kementerian/lembaga terkait, petani dan pengusaha kratom, serta beberapa asosiasi kratom di Indonesia. Ia Bahkan Pernah terjadi menerima laporan hasil penelitian dari BRIN.

Moeldoko pun menyatakan bahwa Kepala Negara Jokowi Membantu penuh pemanfaatan kratom Manakala dinyatakan Terjamin secara kesehatan dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Moeldoko mengaku Pernah terjadi melaporkan masalah kratom ini sejak 2019 lalu.

“Saya laporkan, respons Ia, ‘dalami, Pak Moeldoko, dan kalau itu memang sesuatu yang bisa dikelola dengan positif, kenapa enggak begitu’. Itulah mulai dari situ saya intens menangani persoalan kratom ini,” kata Moeldoko kepada CNNIndonesia.com di kantornya.




Foto: (CNN Indonesia/Hamka Winovan)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko getol merespons dan menindaklanjuti perkembangan soal kratom.

Moeldoko berpandangan pemanfaatan kratom sebagai Medis Akan segera menghasilkan nilai ekonomi tinggi, sebab kratom tak banyak tumbuh di negara lain. Sementara di Kalbar misalnya, terhitung sekurangnya ada sekitar 44 juta pohon kratom yang tumbuh subur.

“Bayangkan itu, dan itu bertumbuh di sekitaran sungai. Sehingga kalau saya melihat kratom itu ada fungsi, banyak fungsinya,” kata Moeldoko.

Moeldoko mengatakan pada 2021, nilai Perdagangan Keluar Negeri kratom Indonesia mencapai US$15,2 juta. Sepanjang 2023, nilai ekspornya Bahkan mencapai US$15,2 juta dengan total volume 6.887,9 ton.

Meski demikian aktivitas Perdagangan Keluar Negeri tersebut belakangan diwarnai laporan kendala dalam Perdagangan Keluar Negeri seperti peringatan Produk Impor dari FDA AS. Moledoko mendapat keluhan dari eksportir soal pembayaran yang macet Sampai sekarang barang kiriman dicap tidak memenuhi standar karena diduga tercemar kandungan bakteri.

Persoalan ini jadi perhatian serius. Penataan regulasi kratom, kata Moeldoko, menjadi hal mutlak yang Wajib dibahas untuk membenahi tata niaga Barang Dagangan barang sekaligus menguji manfaat tanaman dari segi medis.

Mantan Panglima TNI itu Bahkan mengingatkan pohon kratom memiliki fungsi ekologis karena tumbuh di bantaran sungai. Pohon kratom tetap hidup sekalipun terendam air. Tanaman ini Bahkan bisa mencegah erosi.

“Jadi tidak bisa kita berpandangan seperti ganja yang ada di Aceh, Pernah terjadi dibabat saja, ngawur itu. Ini kan urusannya pohon kratom, pohon yang punya nilai ekologis, tidak bisa main dibabat gitu,” katanya.

Rapat lintas kementerian dan lembaga, kata Moeldoko, menjadi jalan pembuka untuk membahas masalah kratom, mulai dari status tanaman tersebut Sampai sekarang tata niaga Perdagangan Keluar Negeri. Ia ingin ada aturan jelas terkait pengolahan, penjualan, Sampai sekarang konsumsi kratom. Dikarenakan oleh itu, semua pihak Wajib bersepakat terkait tanaman endemik ini.

Hasil rapat Istana menyepakati Kemenkes, BRIN, dan BPOM melanjutkan riset tentang keamanan kratom. Harapannya, riset rampung pada Agustus 2024, untuk kemudian ditindaklanjuti dengan penetapan status tanaman dan pematangan regulasi tata kelola niaga Barang Dagangan kratom.

Berlanjut ke halaman berikutnya…


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA