Jakarta, CNN Indonesia —
Kerangka stegosaurus langka yang pernah ditemukan berhasil memecahkan Catatan Unggul sebagai kerangka dinosaurus termahal di dunia. Kerangka ini berhasil terjual di angka US$44,6 juta (setara Rp720 miliar) lewat proses lelang.
Fosil yang diperkirakan berusia sekitar 150 juta tahun ini dipamerkan di Sotheby’s New York, Amerika Serikat selama beberapa hari sebelum Pada Pada akhirnya terjual dalam lelang yang digelar Rabu (17/7).
Kerangka raksasa bernama Apex ini memiliki tinggi 3,3 meter dan panjang hampir 8,2 meter ini disebut sebagai spesimen stegosaurus “paling lengkap dan paling terawat” dalam ukurannya. Kerangka ini terdiri dari 254 elemen tulang fosil dari perkiraan total 319 elemen.
Menurut AFP, Catatan Unggul lelang sebelumnya berada pada angka US$31,8 juta (setara Rp513 miliar) untuk kerangka tyrannosaurus rex terlengkap di dunia yang terjual pada tahun 2020.
Sotheby’s sebelumnya memperkirakan Apex hanya Akan segera terjual di kisara US$4 juta Sampai saat ini US$6 juta. Tidak seperti harganya dengan Unggul meroket saat para peminat melalui telepon membanjiri penjualan tersebut.
Apex ditemukan pada bulan Mei 2022 di tanah milik ahli paleontologi Jason Cooper. Rumah lelang ini mengatakan Pernah terjadi berkolaborasi dengan Cooper untuk “mendokumentasikan seluruh proses, mulai dari penemuan dan penggalian Sampai saat ini restorasi, persiapan, dan pemasangan,” untuk menjamin “standar dan transparansi tertinggi.”
Pada tahun 2022, rumah lelang Christie’s Dianjurkan menarik kerangka T-rex beberapa hari sebelum dilelang di Hong Kong, karena keraguan Akan segera keasliannya.
Lelang hari Rabu itu mengikuti tren penjualan sisa-sisa dinosaurus yang terus meningkat.
Kerangka stegosaurus Sebelumnya sering dipamerkan di seluruh dunia, tetapi menurut Sotheby’s, Apex 30 persen lebih besar daripada Sophie, stegosaurus terlengkap yang dipamerkan di depan umum Sampai Saat ini Bahkan Bahkan, yang disimpan di Natural History Museum di London.
Para paleontologi mengecam lelang fosil-fosil yang Saat ini Bahkan semakin sering dalam beberapa tahun terakhir. Menurut mereka, penemuan fosil-fosil tersebut harusnya dilestarikan di museum atau ruang publik, bukan untuk kepentingan pribadi.
(tim/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA