Tangerang, CNN Indonesia —
Pedagang daging ayam di Kota Tangerang, Banten, mulai mengeluhkan dampak Fluktuasi Harga ayam ekor dan ayam potong yang belum turun selama hampir satu bulan.
Menurut para pedagang, hal tersebut berdampak pada omzet mereka yang turun Sampai saat ini 40 persen.
Merujuk pada pantauan di lapak ayam potong rumahan milik Dirman yang ada di Jalan Pembangunan I, Batu Ceper, Kota Tangerang, Pada saat ini Bahkan harga daging ayam terpantau melonjak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harganya mulai dari ayam ekor yang harga per ekornya naik dari Rp. 50.000 menjadi Rp. 65.000, dan untuk per kilogramnya dari Rp. 30.000 menjadi Rp. 48.000.
Sementara harga ayam per ekor di lapak Dirman harganya naik menjadi Rp. 60.000. Kenaikan dipicu lantaran harga ayam dari peternakan naik dan Dirman terpaksa menaikan harga jualnya.
“Harga naik jadi kita jualnya ikut naik. Jadi Pada saat ini Bahkan mohon maaf, ya, Ingin enggak Ingin kita Bahkan Harus ikuti Rp60 ribu,” kata Dirman di lapaknya, Minggu (21/9) sore WIB.
Hal senada Bahkan disampaikan Sahad yang berjualan ayam potong kiloan memilih mengurangi pembelian, karena sepinya pelanggan akibat Fluktuasi Harga ayam yang Pernah dirasakan selama satu bulan ini.
“Naiknya kemungkinan karena barangnya atau ayamnya langka di Markas. Saya kurang paham karena Pernah dikasih potongan begini,” ucap Sahad.
“Kita jual Rp47-48 ribu, paling untung Rp3 ribu. Kenaikan Pernah sebulan. Ya, turunnya jauh lah. Kalau normal biasa sehari dapat Rp2 juta, kalau Pada saat ini Bahkan Rp1,5 juta, turun Rp500 ribu,” tambah Ia.
Meski begitu, Ia memaklumi situasi usaha ada pasang surut. Ia mengungkapkan, penjualannya mengalami penurunan omzet Sampai saat ini 40 persen.
(das/wiw)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA