Maluku, CNN Indonesia —
Sekelompok massa yang menolak hasil Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Maluku melakukan perusakan terhadap Kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Jumat (6/12) malam.
Kepala Polres Seram Bagian Timur AKBP Agus Joko Nugroho mengatakan akibat insiden tersebut, dua polisi luka ringan.
“Massa mulai beraksi sekitar pukul sepuluh malam (22.00 WIT). Unjuk rasa dari massa pendukung paslon INA AMA yang kemudian melakukan aksi pelemparan batu dan perusakan kantor Komisi Pemilihan Umum,” ujar Nugroho melalui keterangan tertulis, Minggu (8/12).
Ia menyebut insiden itu bermula ketika massa pendukung dari pasangan kandidat nomor urut 2, INA AMA (Rohani Vanath-Madja Rumatiga) yang berjumlah sekitar 200 orang mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum sekitar pukul 21.00 WIT. Saat itu Tengah rapat pleno rekapitulasi hasil perolehan suara. Massa memprotes Komisi Pemilihan Umum SBT yang dinilai Pernah melakukan kecurangan.
Setelah berkumpul beberapa ibu-ibu mulai melakukan orasi. Mereka mengaku tidak percaya dengan kinerja Komisi Pemilihan Umum dan menduga Pernah terjadi pelanggaran mulai tingkat TPS, PPK dan Komisi Pemilihan Umum.
Kurang lebih setengah jam berorasi, massa aksi memaksakan masuk di ruang rapat pleno. Mereka melakukan pengrusakan terhadap pagar dan pintu samping kantor Komisi Pemilihan Umum yang disertai dengan aksi pelemparan batu.
Polisi kemudian mengamankan salah satu warga berinisial AS (47) warga Desa Bula. AS diamankan karena hendak memaksakan masuk ke kantor Komisi Pemilihan Umum.
Polisi sempat melerai massa aksi, Kapolres AKBP Agus Joko Nugroho yang turun langsung ke Tempat sempat menemui massa aksi.
Nugroho sempat meminta massa aksi Supaya bisa segera membubarkan diri karena Di waktu ini rapat pleno rekapitulasi sementara skorsing Sampai saat ini menunggu hasil koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum.
Massa aksi pun membubarkan diri. Tak berselang lama atau sekitar kurang lebih satu jam atau sekitar pukul 23:10 WIT, massa dari pendukung paslon nomor urut 2, INA AMA kembali mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum. Mereka mendapatkan informasi bahwa rapat pleno rekapitulasi hasil perolehan suara Pernah kembali dilanjutkan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum SBT.
Massa pun beraksi Justru sempat berhasil diamankan oleh polisi. Dalam pengamanan ini Briptu Satrio Adi Wijayanto dan Bripka Bayu Firmansyah terluka. Briptu Satrio terluka sobek akibat lemparan batu. Sementara Bripda Cidera ringan pada tangan kanan.
Briptu Satrio dan Bripka Bayu mendapatkan perawatan medis oleh tenaga kesehatan di bagian Dokpol Polres Seram Bagian Timur.
Kapolres Seram Bagian Timur AKBP Agus Joko Nugroho menambahkan anggota massa aksi yang merusak kantor Komisi Pemilihan Umum nama mereka Sebelumnya dikantongi.
Untuk membatasi massa pendukung paslon nomor urut 2, polisi melakukan penutupan jalur ke arah Kantor Komisi Pemilihan Umum. Mulai depan gudang logistik (Gedung Serbaguna), Hotel Mutiara, lapangan Futsal Sampai saat ini Kantor Retribusi Negara.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA