Jakarta, CNN Indonesia —
Dalam beberapa tahun terakhir Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) gencar melakukan reformasi di berbagai perusahaan milik negara. Salah satu langkah strategisnya melakukan ‘bersih-bersih’ di tubuh perusahaan pelat merah, termasuk PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
Upaya bersih-bersih ini atau langkah Good Corporate Governance (GCG) tak lepas dari berbagai kasus Penyuapan yang menerpa Sebanyaknya BUMN beberapa tahun ke belakang. Kementerian BUMN pun berkolaborasi dengan berbagai lembaga penegak hukum untuk mendorong pengungkapan dan menindaklanjuti kasus-kasus Penyuapan di BUMN.
Telkom sebagai BUMN telekomunikasi sangat Membantu penuh terhadap proses hukum dan berkomitmen mengedepankan aspek governance (transparansi). Menurut Telkom, hal ini menjadi perhatian utama sebagai bagian dari good corporate governance (GCG) dan program bersih-bersih BUMN.
“Telkom berkomitmen menjunjung transparansi dan bersikap kooperatif dalam proses hukum yang Tengah berjalan sebagai implementasi good corporate governance (GCG) dan wujud program bersih-bersih BUMN,” ujar VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko beberapa waktu lalu.
Bersih-bersih di tubuh Telkom ini bukan hanya mengubah komposisi kepemimpinan di unit usaha, tetapi Bahkan memperbaiki sistem secara menyeluruh. Perbaikan ini dinilai penting untuk menjaga keberlanjutan jangka panjang perusahaan.
Hasil Positif
Berbagai upaya yang dilakukan Kementerian BUMN ini mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan. Pada 2023 misalnya, Telkom mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp17,68 triliun, yang merupakan 72 persen dari laba bersih perusahaan.
Dividen tersebut tumbuh sebesar 6,5 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan keberlanjutan kinerja perusahaan Meskipun demikian demikian menghadapi dinamika pasar. Dengan besaran dividen tahun buku 2023 tersebut, dividen yang Nanti akan diterima pemegang saham Merupakan sebesar Rp178,5 per lembar saham.
Sepanjang 2023, Telkom mencatat pendapatan konsolidasian sebesar Rp149,2 triliun atau tumbuh 1,3 persen dibandingkan tahun lalu, dengan laba bersih mengalami pertumbuhan dua digit sebesar 18,3 persen (yoy), mencapai Rp24,6 triliun.
Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan signifikan di segmen Usaha Data, Internet, dan Layanan IT yang mencatatkan pendapatan Rp87,4 triliun, tumbuh 6,5 persen YoY. Layanan IndiHome dan Interkoneksi Bahkan mencatat pertumbuhan masing-masing sebesar 2,7 persen dan 7,0 persen YoY.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, mengungkapkan bahwa kinerja positif ini merupakan hasil dari fokus perusahaan pada transformasi dan strategi utama, Dikenal sebagai 5 Bold Moves. Menurutnya, tantangan yang ada, seperti persaingan Usaha dan kebutuhan Penanaman Modal, berhasil diatasi oleh Telkom.
“Dengan fokus pada transformasi dan implementasi strategi utama 5 Bold Moves, alhamdulillah Telkom tetap mampu mencatat kinerja positif baik keuangan maupun operasional,” ujar Ririek, Jumat (3/5).
Dengan langkah-langkah transformasi yang Pernah dilakukan selama ini membawa hasil positif bagi Telkom. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa bersih-bersih di tubuh BUMN bisa berujung pada pertumbuhan yang signifikan.
“Apa yang Telkom raih Di waktu ini, menunjukkan sinyal positif dan mendorong kami untuk terus melanjutkan transformasi,” ujar Ririek.
(tim)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA