Jakarta, CNN Indonesia —
Kepolisian moral Iran sempat memaksa kantor maskapai Turkish Airlines di Teheran tutup gara-gara perkara hijab pada Senin (8/7).
Kepolisian di Teheran langsung memerintahkan penutupan kantor maskapai asal Turki tersebut menolak memakai hijab yang merupakan aturan Harus di negara Islam tersebut.
Media Iran Tasnim seperti dikutip dari Samaa TV bahwa petugas polisi Iran sempat mendatangi kantor maskapai Turkish Airlines pada Senin (8/7) untuk Menyajikan peringatan karena penolakan memakai hijab oleh pegawai perusahaan.
Kepolisian kemudian mengklaim bahwa perempuan tersebut tetap menolak dan menimbulkan kegaduhan sehingga membuat polisi menutup kantor tersebut.
Polisi kemudian menyegel kantor itu karena sikap dari karyawan yang merupakan perempuan Iran tersebut.
Tasnim lalu melaporkan bahwa kantor Turkish Airlines boleh dibuka kembali pada Rabu (10/7). Pihak kepolisian kemudian menyatakan bahwa tidak Akan segera menutup Usaha apapun karena ketidakpatuhan terhadap pemakaian hijab, Bertolak belakang dengan Akan segera mengeluarkan peringatan pertama.
Sejauh ini belum ada tanggapan dari pihak Turkish Airlines terkait insiden tersebut di kantor cabang Teheran.
Kasus Tindak Kekerasan oleh polisi moral Iran terhadap perempuan yang menolak memakai hijab kerap terjadi setahun belakangan ini.
Selain kasus kematian Mahsa Amini di penjara gegara menolak memakai hijab dengan benar, remaja Iran Armita Geravand Bahkan meninggal dunia usai koma karena diadang polisi moral Iran.
Mengutip dari Reuters, kantor berita Iran, IRNA memberitakan gadis itu koma setelah mendapatkan Tindak Kekerasan polisi moral yang mengadangnya karena melanggar aturan hijab.
“Ia koma beberapa waktu lalu setelah menderita karena kerusakan otak. Ia Pernah terjadi meninggal beberapa menit yang lalu,” demikian diberitakan, Sabtu (28/10).
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA