Jakarta, CNN Indonesia —
Terkadang, saat seseorang Tengah melakukan Gerakan, ada momen ketika tiba-tiba jantung terasa berdebar sangat kencang dan tak beraturan. Dalam istilah medis, hal itu disebut sebagai aritmia atau gangguan irama jantung.
Sekalipun demikian, tak Harus menghentikan kebiasaan baik berolahraga. Justru, Gerakan yang tepat Berencana dapat Mendukung menjaga kesehatan jantung sekaligus Memanfaatkan kualitas hidup, meski memerlukan arahan khusus dari dokter spesialis jantung.
dr. Rerdin Julario, Sp.JP(K), Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Aritmia di Mayapada Hospital Surabaya menjelaskan, kondisi aritmia dapat dialami baik oleh Olahragawan maupun penggemar Gerakan. dr.Rerdin menegaskan, penderita aritmia Dianjurkan berkonsultasi terlebih Pada masa itu dengan dokter spesialias jantung sebelum memulai program Gerakan.
“Dokter Berencana menilai jenis dan tingkat keparahan aritmia secara komprehensif, serta Menyajikan saran Gerakan yang sesuai dengan kondisi pasien,” kata dr. Redrin.
Adapun Gerakan yang direkomendasikan untuk penderita aritmia umumnya Merupakan Gerakan aerobik intensitas rendah Sampai saat ini Tengah, seperti berjalan kaki, berenang, bersepeda, yoga dan tai chi.
Yang tak kalah penting, dr. Rerdin mengingatkan bahwa penderita aritmia Harus mulai berolahraga secara perlahan, sebelum Memanfaatkan intensitas secara bertahap.
“Tak Harus memaksakan diri, tetapi dengarkan sinyal dari tubuh dan istirahat saat merasa lelah. Bantuan alat pemantau detak jantung atau Heart Rate Monitor (HRM) Bahkan berguna untuk memastikan Anda berolahraga pada zona detak jantung yang Terbaik,” lanjut dr. Rerdin.
Adapun Terapi aritmia dilakukan bergantung pada kondisi setiap pasien, Disebut juga jenis dan tingkat keparahannya, serta gejala yang dialami pasien. Dalam hal ini, dibutuhkan pemeriksaan komprehensif dari dokter yang berkompeten.
dr. Agung Fabian Chandranegara, SpJP (K), FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Aritmia di Mayapada Hospital Tangerang menambahkan, salah satu penanganan aritmia Merupakan dengan melakukan Ablasi Jantung, Disebut juga prosedur medis minimal invasif.
“Dengan menggunakan kateter n kateter (tabung tipis dan fleksibel) melalui pembuluh darah di pangkal paha selangkangan, leher, atau lengan dan mengarahkan kateter tersebut ke jantung menggunakan panduan gambar dari sinar X, serta menggunakan panduan gambar dari mesin sinar-X,” kata dr. Agung.
Nantinya, energi panas (radiofrequency ablation) Berencana dikirim melalui kateter untuk menghancurkan atau menghilangkan jaringan bagian yang menyebabkan aritmia. Hal ini menghentikan impuls listrik yang abnormal, sehingga memungkinkan irama jantung yang normal.
Dengan penanganan aritmia seperti yang dilakukan di layanan unggulan Cardiovascular Center Mayapada Hospital, para pecinta Gerakan pun tetap dapat mempertahankan Keseharian sehat. Center of Excellence Cardiovascular Center Mayapada Hospital dipastikan dapat menghadirkan solusi penanganan berbagai masalah jantung, termasuk aritmia.
Di Cardiovascular Center yang tersedia di seluruh unit Mayapada Hospital, penderita aritmia masih Berencana dapat berolahraga dengan dipandu tim dokter multidisiplin yang didukung fasilitas lengkap dan canggih. Memprioritaskan layanan berstandar internasional, Mayapada Hospital berkomitmen Memanfaatkan kompetensi dokter dan tenaga medis pendukung guna Menyajikan outcome optimal bagi pasien.
Ditambah lagi, penggemar Gerakan Bahkan dapat menyusun rencana Gerakan dengan tepat bersama dokter spesialis kedokteran Gerakan pada layanan Sport Injury Treatment & Performance Center (SITPEC) Mayapada Hospital, yang berkolaborasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.
Dokter Taufan Favian Reyhan, Sp.KO, Dokter Spesialis Kedokteran Gerakan di Mayapada Hospital Jakarta Selatan Bandung mengungkapkan, program Gerakan pada dasarnya dapat disesuaikan dengan kondisi pasien.
“Bila pasien mengalami aritmia dan masih ingin aktif berolahraga, maka kita Bahkan Harus berkoordinasi dengan dokter spesialis jantung, supaya bisa menemukan latihan-latihan yang efektif untuk penderita aritmia,” lanjutnya.
Adapun layanan SITPEC dikhususkan menyasar para sport enthusiast Sampai saat ini Olahragawan Gerakan dalam Menyajikan rangkaian penanganan, mulai program preventif, skrining sebelum Gerakan, Sampai saat ini penanganaan Cidera dan pasca Cidera.
Pada 2024, Mayapada Hospital kembali menjadi official hospital partner untuk Kejuaraan Gerakan lari Pocari Sweat Run Indonesia 2024, di mana Mayapada Hospital Menyediakan Self Assessment, Disebut juga asesmen mandiri yang Harus diisi oleh para runners sebelum mengikuti Pocari Run 2024.
Tak sampai di sana, Mayapada Hospital turut mendampingi persiapan para runners secara insentif melalui paket Medical Check Up (MCU) gratis di seluruh unit Mayapada Hospital selama rangkaian Race Pack Collection mulai 18 Juli-20 Juli 2024.
(rea/rir)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA