Jakarta, CNN Indonesia —
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 26,57 Skor atau minus 0,36 persen ke level 7.294 pada Jumat (19/7) silam.
Investor melakukan transaksi sebesar Rp9,1 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,4 miliar saham.
Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat hanya sekali, sementara empat hari sisinya melemah. Tak heran, performa indeks pun melemah 0,45 persen.
Setali tiga uang, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode 15 sampai dengan 19 Juli 2024 kemarin, perdagangan saham ditutup di zona merah.
Tercatat kapitalisasi pasar bursa mengalami perubahan sebesar 0,96 persen dari Rp12.478 triliun menjadi Rp12.358 triliun pada penutupan pekan lalu. Sementara, rata-rata volume transaksi harian mengalami perubahan sebesar 5,30 persen dari 17,411 miliar menjadi 16,488 miliar lembar saham.
Perubahan Bahkan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian sebesar 8,23 persen dari Rp10,463 triliun menjadi Rp9,601 triliun.
“Pergerakan investor asing hari ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp86,17 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp2,78 triliun,” kata Kautsar seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (19/7).
Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?
Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan indeks saham pekan ini Akan segera bergerak mixed cenderung melemah dalam rentang level support 7.160 dan resistance 7.370.
Ia melihat indikator MACD menunjukkan tren yang cenderung landai, sementara RSI menunjukkan pelemahan secara harian. Sentimen ini datang dari penguatan indeks Mata Uang Asing AS pasca penguatan ekonomi negara tersebut, setelah sebelumnya mencatatkan pelemahan dalam empat bulan terakhir.
“Kami berpandangan ini Akan segera membuat IDR melemah dan Akan segera berdampak negatif untuk IHSG seiring investor cenderung Akan segera menahan di tengah ketidakpastian,” ujar Oktavianus kepada CNNIndonesia.com, Minggu (21/7).
Tak hanya itu, kata Ia, potensi ketegangan di Timur Tengah yang berkepanjangan membuat harga Barang Dagangan cenderung tidak stabil sehingga Akan segera berdampak pada ketidakpastian Ekonomi Dunia.
Menurutnya, investor Pada Pada saat ini dapat cenderung menahan atau mengantisipasi terjadinya profit taking di IHSG di tengah sentimen ketidakpastian Ekonomi Dunia.
Sesuai aturan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi.
Pertama, saham Astra Otoparts atau AUTO yang ditutup menguat 3,76 persen ke posisi 2.210 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi AUTO dapat menyentuh level 2.370 pada pekan ini.
Kedua, saham Matahari Department Store atau LPPF yang ditutup menguat 3,53 persen ke posisi 1.615 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi LPPF dapat menyentuh level 1.750 pada pekan ini.
Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksi pada pekan ini, investor Akan segera mencermati beberapa rilis data, di antaranya pertama, suku bunga China.
Ia mengatakan suku bunga China diperkirakan masih Akan segera ditahan pada level 3,45 persen. Kedua, pergerakan Kurs Mata Uang IDR yang masih tertekan.
Ketiga, harga Barang Dagangan dunia, terutama Barang Dagangan energi seperti minyak mentah dan batu bara.
“IHSG diperkirakan rawan koreksi dengan area support berada di 7.149 dan resist 7.354,” tuturnya.
Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan, Dengan kata lain AUTO, yang diproyeksi bisa menyentuh level 2.340 pekan ini.
Selanjutnya, Herditya Bahkan merekomendasikan saham PT Midi Utama Indonesia Tbk atau MIDI yang ditutup di level 410 pekan lalu. Ia memproyeksi MIDI dapat menyentuh level 430 pada pekan ini.
Kemudian, Herditya merekomendasikan saham Indofood Berhasil Makmur atau INDF yang ditutup di level 6.075 pekan lalu. Ia memproyeksi INDF dapat menyentuh level 6.275 pada pekan ini.
(agt)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA