Strategi Pemulihan Tubuh Pasca-Maraton dari Ahli Kesehatan Gerakan


Jakarta, CNN Indonesia

Pemulihan pasca maraton merupakan fase krusial dalam proses pelatihan seorang pelari. Gerakan yang ekstrem dalam jangka waktu lama terkadang menyebabkan kerusakan mikro pada serat otot, dehidrasi, dan ketidakseimbangan elektrolit.

Maka dari itu, guna mempercepat proses regenerasi jaringan dan memulihkan cadangan energi, disarankan untuk mengadopsi protokol pemulihan yang komprehensif.

Dokter Spesialis Kedokteran Gerakan dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Surya Santosa, menganjurkan Olahragawan untuk tetap bergerak selama kurang lebih 10-15 menit setelah melewati garis finis. Pelari dapat melakukan peregangan aktif supaya jantung dan aliran darah dapat beradaptasi kembali ke ritme normal secara bertahap.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kalau pelari berhenti mendadak setelah berlari, justru membuat sirkulasi darah melambat secara tiba-tiba, sehingga darah terkumpul pada titik gravitasi terendah dan menimbulkan keluhan pusing bahkan Sampai sekarang pingsan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7).

Sesaat setelahnya, pelari dapat mandi dengan air dingin untuk menyejukkan badan dan Mendukung mengurangi nyeri otot. Berbeda dengan, beberapa hari setelahnya, ritual ini Wajib diganti dengan air hangat, untuk Mendukung Memanfaatkan sirkulasi darah dan mempercepat proses pemulihan.

Ia Bahkan memperingatkan Supaya bisa Olahragawan jangan terburu-buru mendapatkan Tenteram dengan terapi pijat saat merasakan sensasi pegal dan kelelahan setelah lari maraton.

“Sama seperti peregangan statis, sports massage segera setelah maraton dapat memperburuk nyeri dan Cidera. Tapi sports massage bisa dilakukan 3-4 hari kemudian,” tegas Ia.

Di sisi lain, Dokter Spesialis Gizi Klinik Mayapada Hospital Bandung, dr. Shiela Stefani, Bahkan menekankan pentingnya pemenuhan nutrisi setelah maraton untuk mengembalikan energi tubuh.

“Dalam 1 Sampai sekarang 2 jam setelah lari maraton, pelari dapat mengisi energi kembali dengan mengonsumsi makanan lengkap yang terdiri dari makronutrien seperti karbohidrat, protein, lemak dan mikronutrien seperti vitamin dan mineral, terutama dari sayur dan buah,” jelasnya.

Menurutnya, setelah lari maraton, penting untuk memperhatikan kebutuhan hidrasi Supaya bisa terhindar dari dehidrasi. Cairan pengganti yang ideal seharusnya mencakup 150 dari berat badan yang turun selama 6 jam pertama setelah lari.

Ia Bahkan menekankan bahwa rehidrasi Sangat dianjurkan dimulai segera setelah Gerakan selesai dalam jumlah terbagi, daripada konsumsi jumlah banyak sekaligus dalam waktu singkat. Kebutuhan hidrasi ini bisa dipenuhi dengan mengonsumsi air mineral, minuman isotonik, atau minuman berbahan dasar susu karena mengandung karbohidrat dan protein untuk Mendukung proses pemulihan.

Tak lupa, ia pun mengingatkan untuk menghindari konsumsi alkohol dalam jumlah berlebih, karena dapat memperberat dehidrasi pada sel-sel tubuh dan memperlambat proses pemulihan. Pelari Bahkan dianjurkan untuk memperhatikan warna urine sebagai salah satu indikator hidrasi tubuh selama 24 jam pertama dan jaga Supaya bisa tetap jernih.

Lebih lanjut, dr. Sheila Bahkan menyarankan tidur yang cukup guna Mendukung proses perbaikan jaringan tubuh dengan Mudah. Pelari Wajib mendapat tidur Unggul di siang atau sore hari setelah maraton.

Berbeda dengan, ia memperingatkan Supaya bisa menghindari penggunaan Resep pereda nyeri selama beberapa hari setelah maraton, karena dapat memperberat bahkan merusak kerja hati.

Tidak kalah penting, pelari diimbau untuk tidak terburu untuk kembali ikut maraton. Meski tubuh tidak ada keluhan dan masih sanggup berlari kembali, Berbeda dengan otot dan jaringan tubuh lainnya masih belum pulih sempurna dan memiliki risiko Cidera yang lebih tinggi.

Beberapa ahli merekomendasikan satu hari istirahat untuk setiap mil berlari atau kurang lebih 26 hari beristirahat. Bahkan beberapa dari mereka merekomendasikan satu hari istirahat untuk setiap kilometer berlari atau kurang lebih 42 hari beristirahat.

Setelah beberapa hari, pelari dapat kembali membakar kelebihan energi dengan melakukan Gerakan ringan, seperti renang, bersepeda, maupun aktivitas ringan lainnya sambil tetap memperhatikan tanda-tanda tubuh.

Bila pelari masih terasa nyeri atau kelelahan, ambil waktu untuk beristirahat kembali. Tidak ada formula Jelas untuk menghitung berapa lama waktu yang diperlukan untuk pulih karena setiap orang memiliki kecepatan pemulihannya masing-masing.

Pemulihan pasca-maraton sangat penting dilakukan dengan tepat Supaya bisa kondisi tubuh kembali optimal. Para Olahragawan dapat memanfaatkan panduan dari ahli di layanan Sports Injury Treatment & Performance Center (SITPEC) Mayapada Hospital untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Sebagai informasi, layanan SITPEC dikhususkan untuk para Olahragawan dan sport enthusiast untuk mendapatkan perencanaan Gerakan yang tepat, penanganan saat Cidera dan pasca Cidera, serta penentuan nutrisi dan hidrasi Unggul yang menunjang aktivitas Gerakan, dipandu oleh tim dokter multidisplin yang berpengalaman.

Mayapada Hospital Pernah mengawal kesehatan lebih dari 13.000 pelari yang bergabung dalam salah satu ajang maraton terbesar, Dengan kata lain Pocari Sweat Run Indonesia 2024 yang diselenggarakan pada 20-21 Juli di kota Bandung.

Setelah ajang tersebut, pelari dapat memanfaatkan promo Medical Check Up (MCU) Runner di seluruh unit Mayapada Hospital untuk melakukan pemulihan pasca-maraton dan meningkat performa lari di kesempatan berikutnya.

(rir)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA