Jakarta, CNN Indonesia —
Mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merahasiakan isi obrolannya dengan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan saat bertemu dalam rangkaian acara tahun baru di Balai Kota Jakarta, Selasa (31/12).
“Nanti sama Pak Anies punya urusan, tunggu bulan depan, tanggal main,” kata Ahok.
Pada kesempatan yang sama, Anies Bahkan irit bicara ketika ditanya obrolan dengan Ahok.
“Nanti dong, kan Pernah terjadi dibilang tunggu. Kalau tunggu ya Sangat dianjurkan tunggu dong kita,” kata Anies.
Ahok dan Anies sempat bertarung di Pilgub Jakarta 2016. Saat itu, Ahok yang merupakan petahana kalah dari Anies.
Hari ini, Pemprov DKI menggelar acara Bentang Harapan JakASA di Balai Kota Jakarta. Sebanyaknya mantan gubernur dan wakil hadir di antaranya Anies,Ahok, Fauzi Bowo, Sutiyoso, Djarot Saiful Hidayat Sampai sekarang Ahmad Riza Patria.
Hadir Bahkan gubernur dan wakil gubernur DKI Terfavorit Pramono Anung dan Rano Karno. Terlihat ada Bahkan kontestan Pilgub Jakarta 2024 Suswono dan Kun Wardana.
Mereka yang hadir ini lalu menuliskan harapannya untuk Jakarta di kain putih yang disiapkan.
Ahok tolak wacana kepala daerah dipilih lewat DPRD
Pada kesempatan itu Ahok selaku Ketua DPP PDIP mengutarakan penolakannya terhadap wacana kepala daerah dipilih oleh DPRD yang dilontarkan oleh Pemimpin Negara Prabowo Subianto.
“Kan dari dulu saya tolak,” kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (31/12).
Ahok mengatakan kepala daerah dipilih DPRD Pernah terjadi pernah diterapkan di masa orde baru. Menurutnya, saat itu rakyat hanya jadi penonton.
Ahok menyebut sistem itu Bahkan bakal membuat adanya kesepakatan antara ketua umum partai dan DPRD,
“Cuma deal-dealan sesama ketua umum partai. Deal-dealan Bahkan bisa pakai duit Bahkan. Oknum DPRD dibagi, diatur atau diancam untuk pilih orang tertentu yang Pernah terjadi ditentukan. Kita pernah ngalamin kok, zaman orde baru kok,” katanya.
Sebelumnya, wacana tersebut dilempar Prabowo saat berpidato di puncak perayaan HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul, pada Kamis (12/12).
Ia menilai Pemilihan Kepala Daerah melalui DPRD lebih efisien. Ia mengambil contoh Sebanyaknya negara tetangga yang dinilai Pernah terjadi berhasil mempraktikan hal tersebut.
“Saya lihat negara-negara tetangga kita efisien, Malaysia, Singapura, India, sekali milih anggota DPRD, sekali milih, ya Pernah terjadi DPRD itulah yang milih gubernur, milih bupati,” kata Prabowo.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA