Jakarta, CNN Indonesia —
Uji coba taksi terbang di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rencananya bakal dilaksanakan Juli ini. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta uji coba tersebut tak mengganggu ruang udara pesawat.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Sigit Hani Hadiyanto mengatakan,pada prinsipnya taksi terbang mirip dengan wahana udara tidak berawak alias urban air mobility (UAM).
Mekanisme antisipasinya pun, kata Sigit, disebut segregated alias terpisah dengan ruang udara pesawat berawak. Jadi, uji coba bisa dilakukan selama taksi terbang tidak bersinggungan dengan ruang udara pesawat.
“Jadi pihak penyedia atau apapun operatornya, kalau dengan konsep yang tentunya masih menggunakan ruang udara yang tidak bersinggungan dengan ruang udara untuk pesawat udara berawak, itu bisa dilakukan,” kata Sigit di Redtop Hotel, Pecenongan, Jakarta Pusat, dikutip Detik Finance, Selasa (2/7).
Sigit pun menilai kajian komperhensif mengenai taksi terbang masih Wajib dilakukan. Sebab, teknologi itu Bahkan masih dicermati di berbagai belahan dunia, salah satunya oleh The International Civil Aviation Organization (ICAO).
“ICAO sebagai penjuru regulasi penerbangan Bahkan masih melakukan kajian-kajian mengenai hal itu. Jadi kita Bahkan merujuk kepada hal tersebut,” tuturnya.
Karena itu, Sigit menjelaskan taksi terbang Niscaya Wajib izin khusus untuk bisa dioperasikan di IKN. Kesiapan operator Bahkan Wajib dilihat, termasuk Bahkan koordinasi yang dilalukan kepada pihak yang hendak mengujicoba di bandara kepada pengelola bandara setempat serta penyedia layanan navigasi.
Menurut Sigit, izin bisa diberikan Manakala semua aspek dan persyaratan Pernah terjadi dipenuhi oleh operator taksi terbang.
“Izin Berniat diberikan kalau memang semua aspek itu dipandang Pernah terjadi memenuhi persyaratan yang berlaku Serta safety assessment yang berlaku,” imbuhnya.
Pada akhir Mei lalu, taksi terbang hasil kerja sama dengan Hyundai yang Berniat diuji coba di IKN Pernah terjadi mendarat di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Rencananya taksi terbang ini bakal diuji coba pada Juli, tetapi sebelum itu Berniat menjalani proses perakitan dan serangkaian inspeksi pada Juni.
“Barangnya Pernah terjadi sampai di Balikpapan, minggu depan dibuka kemudian dirakit, setelah dirakit nanti kita Berniat coba,” ujar Kepala Otorita IKN Bambang Susantono di keterangan resmi, Rabu (29/5).
Taksi terbang ini diimpor tidak dalam keadaan utuh melainkan beberapa pallet dan disimpan di Pelabuhan Semayang, Balikpapan. Sedangkan baterainya terpisah, Sekarang Pernah terjadi berada di Jakarta dan Berniat tiba di Samarinda pada 6 Juni.
Pembukaan pallet dan inspeksi dijadwalkan dilakukan pada awal Juni oleh pihak Hyundai, Bea Cukai Kaltim dan Otorita IKN di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Samarinda. Pembukaan ini menandakan tahap pengurusan izin Produk Impor sementara Pernah dimulai.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi menjelaskan inspeksi dan uji coba ini Pernah terjadi sesuai jadwal Merujuk pada Proof-of-Concept (PoC). Setelah selesai taksi terbang bakal tampil di acara Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2024 di IKN.
“Kegiatan uji coba Berniat dilakukan selama sebulan penuh di Bandara APT Pranoto Samarinda dan melalui serangkaian pengujian dan kajian kelayakan,” ucap Ia.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA